Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan untuk pengungsi korban longsor Bali, Senin (13/2/2017). (FT/DOK)
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan untuk pengungsi korban longsor Bali, Senin (13/2/2017). (FT/DOK)

BANGLI | duta.co – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi dan menyerahkan bantuan sosial untuk pengungsi korban longsor di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng, Senin (13/2/2017).

Total bantuan sosial mencapai Rp773.947.000 dengan rincian Bantuan Logistik Rp533.947.100 dan santunan korban longsor Rp240.000.000.

“Pertama-tama atas nama pemerintah kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Bangli dan Buleleng. Kepada yang kehilangan anggota keluarganya semoga Tuhan memberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran. Semoga para korban meninggal dunia mendapatkan kedamaian di sisi Tuhan,” kata Mensos kepada para pengungsi di Posko Taktis Dusun Dalam, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Mensos menjelaskan, selain menyalurkan bantuan sosial, kedatangannya di wilayah terdampak longsor adalah untuk memantau kecukupan pemenuhan permakanan di dapur umum untuk pengungsi, memastikan proses layanan psikososial berjalan dengan baik, serta kelancaran distribusi logistik dan santunan untuk korban longsor.

Mensos mengatakan bantuan logistik dari Kementerian Sosial telah didistribusikan pada hari pertama terjadinya bencana. Bantuan tersebut meliputi paket lauk pauk, sandang, peralatan dan perlengkapan makan, selimut, matras, family kit, foodware, serta tenda.

Sementara untuk santunan meninggal dunia telah diserahkan kepada 14 ahli waris korban meninggal dunia masing-masing Rp15.000.000, santunan korban luka berat untuk 4 jiwa masing-masing sebesar Rp5.000.000 serta santunan luka ringan untuk 4 jiwa masing-masing sebesar Rp2.500.000.

Usai menyerahkan bantuan sosial, Mensos ikut melayat tujuh jenazah yang belum dimakamkan serta meninjau daerah terdampak longsor paling parah yakni Dusun Salam Desa Songan, Kabupaten Bangli.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Sosial dan Jaminan Harry Hikmat mengatakan pada tahun 2014 terbentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Songan, ia berharap dengan adanya musibah longsor ini pemda dapat memaksimalkan KSB dan memastikan kesiapsiagaan masyarakat atas resiko bencana yang mungkin terjadi di desa lain.

Bencana tanah longsor di Provinsi Bali pada Kamis dan Jumat, 9-10 Februari 2017 terjadi di beberapa titik antara lain Kabupaten Bangli, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kabupaten Buleleng.

Dampak terparah bencana tanah longsor berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Selain menelan korban jiwa, longsor juga mengakibatkan lima rumah rusak berat, 11 kendaraan warga tertimbun tanah dan akses jalan terputus.

Kini warga masih bertahan di titik pengungsian di Dusun Brantas, Desan Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jumlah pengungsi mencapai 760 jiwa.

“Mari jadikan musibah ini sebagai peringatan dini bagi kita semua untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana,” tutup Mensos. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry