Bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota Pasuruan yang kumpul usai laksanakan tabur bunga di TMP Kota Pasuruan, Minggu (1/3/2020) malam. (DUTA.CO/Raffael)

PASURUAN | duta.co – Acara mimbar bebas dan refleksi 1000 lilin yang digelar di Taman Kota, Kota Pasuruan dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP), Minggu (1/3/2020) malam, munculkan reaksi para bakal calon walikota (bacawali) dan bakal calon wakil walikota (bacawawali) yang hadir.

Acara ini digelar sekaligus untuk memperingati Hari Jadi Kota Pasuruan ke-334 Tahun 2020 ini menjadi ajang sosialisasi bagi warga. Para bakal calon meminta masyarakat Kota Pasuruan, untuk tolak adanya bumbung kosong pada pilwali Kota Pasuruan yang digelar September nanti.

Bahkan salah satu bacawawali, Ayik Suhaya, dalam orasi politiknya mengajak yang hadir untuk lebih elegan dalam memilih pemimpin Kota Pasuruan ke depan. “Marilah kita rayakan pesta demokrasi yang akan kita ikuti di pilihan kepala daerah tahun 2020 ini tanpa adanya bumbung kosong,” ujarnya.

Sebab bumbung kosong, kata Ayik, tak mencerminkan demokrasi. Lebih banyak calon yang tampil pada pilkada nanti, justru lebih baik. Demokrasi akan hidup, tanpa adanya bumbung kosong. “Kita berharap masyarakat lebih demokratis untuk bisa tentukan calon yang dianggap kredibel dan ngerti warganya,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Jatim, Amin Suprayitno, yang juga penggagas acara tersebut mengapresiasi orasi kalangan cawali maupun bacawawali yang tak inginkan pilwali bumbung kosong. “Saya sependapat banyak calon demokrasi akan terwujud,” ucap dia.

Acara Mimbar Bebas bertema. “Pasuruan Milik Kita Dengan Partisipasi Rakyat Menjadikan Pasuruan Lebih Maju”, menampilkan Teater Catur judul Tiga Kamar, tabur bunga di TMP, paduan suara Srikandi Pospera, puisi, pantun, orasi kebangsaan dan pernyataan sikap Hari Jadi Kota Pasuruan ke-334. (raf)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry