RAPAT. Camat Prajuritkulon Kota Mojokerto M Hekamarta Fanani S.STP, MSi (tengah) saat memimpin rapat koordinasi Trantibum menjelang Nataru, Rabu (21/12/2022). (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru Tahun 2023 (Nataru) tinggal menghitung hari. Perayaan Nataru kali ini tidak akan dibatasi seperti pada tahun-tahun sebelumnya menyusul pandemi Covid-19 yang merajalela melanda seantero jagad. Dan untuk menjaga stabilitas keamanan, masyarakat diminta merayakannya di rumah saja.

“Kami mengimbau agar masyarakat merayaka Natal dan Tahun Baru di rumah saja bersama keluarga dan kerabat. Merayakan tahun baru tidak perlu dengan konvoi kendaraan, cukup di rumah saja seperti acara bakar jagung,” ujar Camat Prajuritkulon kota Mojokerto M Hekamarta Fanani S.STP, MSi.

Himbauan tersebut disampaikan M Hekamarta Fanani saat menggelar Rapat Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) menjelang Nataru. Rapat digelar di ruang rapat kantor kecamatan Prajuritkulon, Rabu (21/12/2022).

Selain Camat Prajuritkulon M Hekamarta Fanani, rapat tersebut dihadiri, antara lain, Kapolsek, Danrami, Lurah, dan pihak dari gereja. Selain itu, juga hadir Ansor, MUI, dan Kasatgas Linmas masing-masing kelurahan se kecamatan Prajuritkulon.

Kepada lurah juga diminta agar mengingatkan warganya, jika tidak terlalu penting, sebaiknya tidak keluar rumah di saat peringatan tahun baru. “Anak-anak juga harus dilarang keluar rumah. Sebab, meskipun hanya nongkrong di pinggir jalan, namun berpotensi terjadi tawuran,” tandasnya.

Heka (sapaan akrab M Hekamarta Fanani) pun mengatakan, rapat digelar dalam rangka koordinasi untuk menjaga keamanan dan Ketentraman, khususnya di wilayah kecamatan Prajuritkulon.

“Ayo kita sama-sama menjaga wilayah kita ini aman dan tentram sehingga semua dapat melaksanakan ibadahnya masing-masing, terutama yang saat ini dilaksanakan oleh umat Kristiani,” katanya.

Heka juga meminta agar semuanya mewaspadai beberapa hal yang dapat memantik keamanan dan ketertiban terganggu. Diantaranya saat ibadah Natal di gereja.

“Gereja mohon diperketat keamanannya karena beberapa tahun ini dan juga baru saja beberapa waktu lalu terjadi pengeboman di Polsek. Jika membutuhkan sesuatu, dari Forkompimcam siap membantu. Bahkan Banser juga siap membantu pengamanan gereja,” katanya.

Selain itu, agar diwaspadai provokasi-provokasi seperti atribut-atribut Natal yang berlebihan dan ucapan selamat natal. “Meski hal kecil tapi harus diwaspadai,” tandasnya.

Selain itu, komunitas dengan atributnya, perguruan pencak silat dan gangster juga harus diwaspadai. “Di Surabaya, gangster sudah ditekan. Imbasnya, gangster bisa pindah ke daerah sekitar Surabaya, inj harus diwaspadai,” tegasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry