Tampak Samsul Huda tengah berbincang dengan jajaran Binmas Polda Jatim. (FT/DUTA.CO/MKY)

SURABAYA | duta.co – Upaya Polda Jatim untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif serta mencegah maraknya paham radikalisme, patut diacungi jempol. Rabu (18/10/2017), Masjid Ababil yang berada di kompleks Graha Astranawa, Gayungsari Timur 33, Surabaya kebagian giliran kunjungan ‘dadakan’ dari jajaran Binmas Polda Jatim.

“Kami silaturrahim saja, untuk saling kenal dengan pengurus masjid, agar memudahkan dalam koordinasi setiap saat,” demikian disampaikan Ipda Moch. Narwan S, Ditbinmas Polda Jatim didampingi jajaran Binmas lainnya, Brig Jekiono, Bripda Yestu dan Siti Khoiriyah.

Mereka disambut jajaran ketakmiran Masjid Ababil. Ada Mokhammad Kaiyis, Eko Pamuji, Samsul Huda. “Masjid Ababil ini seperti umumnya masjid kantoran. Jamaahnya baru datang mepet iqomah,” demikian disampaikan Samsul. Meski begitu, lanjutnya, kegiatan salat maktubah (jamaah salat wajib lima waktu) berjalan  baik. Selain itu juga ada kajian kitab kuning, yang diasuh KH Mudzakir.

Tak hanya anjangsana, greget Polda Jatim untuk membangun Kamtibmas yang tangguh juga melalui lomba dai/daiyah yang digelar di Polda Jatim. Kegiatan ini bahkan sampai memecahkan Rekor MURI, nomor 8153/R.MURI/X/2017. Lomba dai/daiyah diikuti santri-santriwati dari 3.000 pondok pesantren di Jatim.

Penghargaan Rekor MURI diberikan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, sebagai Pemrakarsa dan penyelenggara lomba dai/daiyah dari pondok pesantren terbanyak oleh satu Polda.

“Kita tidak menduga, tidak sangka. Karena nawaitu (niat) kita tentang (lomba) dai antinarkoba, berkembang ke Polres, berkembang ke Pesantren. Ternyata animo sampai diikuti 3.000 pesantren. Dan ini belum ada satu Polda (sampai 3.000 pesantren). Kita tahu, Jawa Timur adalah gudangnya pesantren,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin kepada wartawan usai membuka Lomba Dai/Daiyah 3.000 pondok pesantren se Jawa Timur di Masjid Al Akbar, Selasa (17/10/2017).

Kapolda menerangkan, lomba dai/daiyah sebagai salah satu implementasi dari instruksi Kapolri, dalam upaya pencegahan terhadap tindak kriminal, narkoba, kecelakaan lalu lintas, hingga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Dengan ceramah, bisa menebarkan kebaikan-kebaikan kepada orang lain untuk tidak berbuat jahat, untuk tidak menjadi korban kejahatan. Yang ikut dilombakan (mengenai) Kamtibmas, termasuk lalu lintas. Jangan sampai anak kecil menjadi korban kecelakaan lalu lintas,” katanya.

“Nggak kalah penting, jangan terlibat atau coba-coba memakai narkoba. Jangan sampai ditawari barang dan gratis, ternyata mengandung obat-obatan berbahaya,” terangnya sambil menambahkan, pelaku tidak hanya menyebarkan ke sekolah-sekolah, tapi tidak menutup kemungkinan juga menyebarkan hingga ke pesantren. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry