PILKADA : Mas Dhito dan Mbak Dewi menghadiri Rapat Konsolidasi Partai Gerinda di Hall Insumo Hotel (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Kabupaten Kediri yang didominasi lahan pertanian dan hampir seluruh warganya menggantungkan hidupnya di persawahan dan perkebunan, cukup menarik perhatian Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana untuk menerapkan tekhnologi organik. Puluhan juta ton cabe terpaksa dimusnahkan karena adanya aturan PSBB pada sejumlah kota besar, tentunya merugikan para petani di Kabupaten Kediri.

Sosok calon bupati akrab disapa Mas Dhito ternyata begitu memahami terkait pertanian, buktinya saat melihat hasil pertanian yang tidak diterima pabrikan besar. Dia pun segera menemukan jawabannya, karena masih menggunakan pupuk kimia. Pernyataan ini disampaikan saat dirinya hadir bersama pasangan Calon Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, acara konsolidasi bersama Partai Gerinda di Hall Insumo Hotel, Minggu (22/11).

“Bahwa pabrikan besar itu memilih cabe yang ditanam dengan menggunakan pupuk organik. Makanya ketika ada aturan PSBB seperti di Surabaya dan Jakarta, maka pabrikan tidak mau menerima cabe dari Kabupaten Kediri. Kemudian pemerintah daerah tidak segera mengambil langkah diversifikasi,” jelasnya

Padahal berdasarkan data, kemampuan petani di Kabupaten Kediri mampu menghasilkan 180 juta ton cabe dalam setahun, bila ini dibiarkan tentunya merugikan para petani. Dengan membuat cabe olahan sebenarnya bisa dijadikan solusi, selain mengajak para petani segera menggunakan pupuk organik.

Disinggung terkait dukungan Partai Gerindra? Mas Dhito secara tegas menyamapaikan apresiasi atas digelarnya Rapat Konsolidasi Partai digelar Minggu malam. “Namun saya yakin, partai lain – lain juga melakukan hal yang sama. Namun saya berikan apresiasi atas konsolidasi yang digelar Partai Gerindra.” Imbuhnya. Mendekati pemilihan apa yang dilakukan? Mas Dhito menegaskan tidak ada persiapan khusus namun akan lebih sering turun ke lapangan. (nng)