SAMBUTAN : Wali kota Malang Drs H Sutiaji saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi manajemen talenta. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Strategi kunci proses menempatkan posisi setiap pegawai sesuai dengan kompetensi dan kinerjanya di dalam sebuah peta yang disebut Nine Grid Matriks, Pemkot MalangĀ  menggelar Sosialisasi Manajemen Talenta Dalam Era Industri 4.0 di Hotel Aria Gajayana Malang Selasa 5 November 2019.

Sembilan boks matriks tersebut dibuat menyusun strategi mempersiapkan ASN dalam menghadapi era digital atau yang disebut Birokrasi 4.0. Untuk itu, kegiatan yang digagas BKD Kota Malang tersebut mendapat apresiasi Wali kota Malang, H. Sutiaji, Wawali Malang, H. Sofyan Edi Jarwoko dan Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto.

Wali kota Sutiaji mengatakan manajemen talenta penting dilakukan di era industri 4.0 dengan tujuan agar program meritisasi yang dilaksanakan oleh Pemkot Malang dapat berjalan dengan baik. “ASN dapat ditempatkan pada posisi yang benar sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya masing-masing; sehingga optimalisasi kinerjanya dapat kita kuatkan” ujar Sutiaji.

Ia juga menambahkan bahwa poin penting untuk mewujudkan kinerja ASN yang baik adalah dengan melakukan perubahan; bukan saja perubahan mindset setiap ASN namun juga perubahan sistem birokrasi di setiap perangkat daerah, kesemuanya itu dalam rangka memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat.

“Pelayanan prima menjadi goal dari kinerja ASN; ibarat perusahaan swasta yg memiliki pemegang saham maka Pemerintah Kota Malang juga memiliki pemegang saham yaitu masyarakat, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ASN memiliki kewajiban melayani masyarakat agar sebagai pemegang saham mereka memiliki kepuasan” katanya lagi.

Anita Sukmawati Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyusun perencanaan manajemen talenta secara sistematis, berkelanjutan dan terintegrasi serta melakukan kaderisasi calon pimpinan agar menjadi pimpinan yang melayani, profesional, bermartabat dan berdaya saing global.

“Melalui kegiatan ini pula, kami berharap dapat mewujudkan smart Aparatur Sipil Negara (ASN), guna percepatan dan akurasi pelayanan seiring dengan kemampuan ASN yang mumpuni” ujarnya.

ASN tersebut tidak terbatas pada Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) atau Jabatan Administratif (JA) saja, tetapi juga Jabatan Fungsional (JF). Sehingga Manajemen Talenta menjadi sentral mengenai profil ASN, mencakup seluruh jabatan ASN.

Pada kesempatan tersebut, Aba Subagja menekankan bahwa JF juga memiliki kesempatan yang sama seperti JPT dan JA. Dengan adanya Manajemen Talenta Nasional, maka akan ada kesetaraan karir antara JF dengan JPT dan JA.

ā€œSemuanya setara dan punya kesempatan yang sama, sepanjang memiliki kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang baik serta didukung dengan integritas dan moralitas,ā€ ungkapnya. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry