Mohammad Rifai, mahasiswa prodi Teknologi Bank Darah Unitomo yang menjadi relawan PMI Surabaya. DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Masa pandemi Covid-19 semakin menambah semangat Mohammad Rifai untuk menjadi relawan di Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya.

Mahasiswa semester empat prodi Teknologi Bank Darah, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Dr Soetomo (Unitomo) ini setiap hari melakukan pekerjaannya tanpa ada sedikitpun mengeluh.

Ditemui di ruang Humas Unitomo, Senin (13/7/2020), Rifai mengaku pekerjaannya sekarang ini lebih banyak pada edukasi kepada masyararakat untuk menjadi pendonor lestari. Karena sekarang ini dia berada di bagian bank darah.

Sebelumnya, diakui Rifai dia lebih banyak membantu ke pelayanan kesehatan sebelum pandemi ini terjadi. “Sekarang saya lebih banyak merekrut pendonor baru agar bisa menjadi pendonor lestari,” ujar Rifai.

Diakui Rifai saat ini PMI Surabaya juga kekurangan jumlah pendonor. Saat sebelum pandemi, jumlah pendonor lama bisa mencapai 400 orang kini untuk mencapai 200 orang per hari itu sangat sulit. Bahkan, para pendonor itu kebanyakan adalah pendonor lama.

“Makanya kalau ada tim dari PMI yang melakukan kegiatan, tim saya masuk di situ untuk memberikan edukasi. Intinya mengajak masyarakat untuk mendonor,” jelas cowok kelahiran Nganjuk 22 Desember 1996 ini.

Bagian edukasi pendonor lestari ini dilalui Rifai setelah dia menempuh pendidikan di prodi Teknologi Bank Darah Unitomo. Baginya pekerjaan ini sangat mengasyikkan. Karena dengan semakin banyaknya pendonor baru maka akan semakin banyak pula stok darah di PMI.

Rifai bergabung menjadi relawan PMI Surabaya sejak 2016 lalu. Keinginannya untuk menjadi relawan karena sejak SMA dia sudah aktif di Palang Merah Remaja (PMR) di sekolahnya SMK Muhammadiyah 2 Surabaya.

“Jadi suka banget menjadi relawan di PMI. Bahkan saya pernah dikirim ke gempa Palu untuk membantu di sana,” tukasnya.

Karenanya, Rifai mengaku serius untuk menempuh pendidikan di Teknologi Bank Darah Unitomo. Apalagi prodi ini di Surabaya tidak banyak apalagi di kampus swasta. Karena ke depan ilmu yang didapatnya di bangku kuliah akan bisa diaplikasikannya dalam profesi yang akan dijalaninya.

Apalagi, pemerintah mengharuskan ke depan pengelolaan bank darah harus dilakukan oleh mereka yang memang memiliki ilmu tentang hal itu, bukan lagi dari bidang lain. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry