JEMBER | duta.co – Cawapres Prof Dr KH Ma’ruf Amin melakukan roadshow ke sejumlah pondok pesantren yang ada di wilayah Tapal Kuda Jatim. Ini dalam rangka silaturahim dan meminta dukungan ke basis nahdliyin dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.

Salah satu pondok pesantren yang dikunjungi mantan rais aam PBNU adalah Ponpes Al Qodiri pimpinan KH Muzakki Syah di Jember, Kamis (27/9/2019) malam.

Di hadapan puluhan ribu jemaah Manaqib Syech Abdul Qodir Al Jailani yang digelar setiap bulan tiap malam Jumat Kliwon, KH Muzakki Syah mengatakan bahwa pengajian rutinan kali ini cukup istimewa karena dihadiri cawapres pasangan Pak Jokowi yakni KH Ma’ruf Amin bersama rombongan dari Jakarta.

“Kalau Kiai Ma’ruf Amin bicara di sini, itu bukan hanya bicara dengan warga Jatim, tapi juga Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sebab jemaah yang hadir bukan hanya dari pulau Jawa saja,” terang KH Muzakki Syah.

Dalam sambutannya KH Ma’ruf Amin mengaku senang dan berbahagia karena bisa hadir di majelis yang penuh berkah. “Mudah-mudahan nanti, saya datang lagi ke sini sebagai wakil presiden,” ujar KH Ma’ruf.

Ia menjelaskan bahwa Pak Jokowi memilih wakilnya seorang kiai. Padahal beliau bisa memilih profesional atau politisi. “Itu artinya dia mencintai ulama dan kiai. Mudah-mudahan saya sebagai santri bisa melaksanakan amanah tersebut,” harap KH Ma’ruf Amin.

Yang menarik, usai memberikan sambutan, Cawapres KH Ma’ruf Amin dipersilahkan beristirahat di kediaman KH Muzakki Syah. Selanjutnya, pengasuh Ponpes Al Qodiri itu mempersilahkan Habib Muhdhor untuk memberikan tausyiah kepada jemaah.

Puluhan ribu jemaah manaqib Al Qodiri yang hadir dibuat kaget dengan tausyiah Habib Muhdhor. Pasalnya, di sela-sela ceramah, Habib mengatakan bahwa kita rindu pemimpin yang peduli dengan rakyat, karena itu, tahun 2019 ganti presiden. Hadirin pun menyambut dengan gegap gempita, 2019 ganti presiden.

Pada awalnya, Habib Muhdhor menyatakan bahwa  majelis taklim seperti ini menjadi salah satu penyebab turunnya rahmat, terangkatnya derajat dan musibah serta diampuni dosa-dosa yang telah diperbuat oleh orang yang hadir.

Fadzkuruni Adzkurkum, Waskuruli wala Takfurun. Fadilah dzikir itu sangat besar. Negara yang kita cintai ini perlu kita doakan dan dengan dzikir supaya bisa terhindar dari adzab Allah, sebab banyak warga bangsa ini yang lalai bahkan ingkar kepada Allah,” jelas Habib Muhdhor.

Dijawalkan Sandiaga Uno Juga Sowan

Diakui Habib Mukhdhor, Kiai Muzakki Syah menerima siapapun yang mau bersilaturrahim karena beliau selalu mendoakan dengan hati yang bersih sehingga orang yang awalnya niatnya jelek, bisa berubah menjadi baik.

“Karena itu sudah saatnya ganti presiden 2019. Kita rindu pemimpin yang peduli dengan rakyat karena itu, 2019 ganti presiden,” tegas habib disambut ganti presiden oleh ribuan jemaah.

Sebelum melaksanakan salat tahajud berjemaah, KH Muzakki Syah memanggil putranya Ra Fadil Muzakki Syah untuk memberikan sambutan atas nama Al Qodiri sekaligus menetralisir keadaan.

“Para jemaah Abuya KH Muzakki Syah tidak pernah menolak tamu yang mau bersilaturahim termasuk Cawapres KH Ma’ruf Amin. Majelis manaqib ini bukan ajang dukung mendukung, jadi Al Qodiri tidak pernah mengarahkan jemaah untuk mendukung siapapun,” tegas Ra Fadil.

Diakui Ra Fadil, selain Cawapres KH Ma’ruf Amin, dijadwalkan Cawapres Sandiaga Uno juga mau bersilaturrahim dengan Abuya KH Muzkki Syah pada 1 November 2018.

“Abuya tidak pernah memilih-millih tamu, siapa saja boleh silaturrahim karena Abuya hanya ingin mendoakan supaya bangsa dan negara ini aman dan damai, siapapun yang akan memimpin bangsa ini,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry