Budi Arya

Oleh: Budi Arya

Memasuki tahun-tahun politik, begitu banyak baliho atau spanduk maupun banner dari calon legislatif (caleg) berseliweran di sepanjang pinggir jalan ataupun di setiap sudut jalan Desa ataupujn Kelurahan yang seolah tak luput dari hiasan gambar para caleg.

Melihat kondisi ini, menimbulkan pertanyaan besar di khalayak akan peruntukan pemasangan Baliho, Spanduk mauoun Banner tersebut. Tak sedikitnya orang bergumam,’ Iki Opo Arep Enek Lomba Foto Wong tho’ atau ‘Ini Apa Mau Ada Foto Orang ya’.

Celethukan warga, memang menjadi hal yang logis seiring banyak nya berseliweran media promo yang mengatas namakan Caleg.Terlebih lagi, jargon yang digunakkan juga hampir sama, hingga menimbulkan kejemuan bagi yang melihatnya.

“Kok tiap melintas di jalan raya maupun jalan desa/kelurahan, selalu ada gambar Caleg..Kata-katane sama, mesthi untuk rakyat..Waleh..,” celethuk seorang pengendara sepeda motor terhadap teman yang diboncegnya, saat saya tanpa sengaja terhenti di salah satu traffight light wilayah Kota Kediri, baru-baru ini.

Ungkapan polos warga memang beralasan, dengan marak nya pemasangan Baliho, Spanduk dan Banner. Terlebih lagi, apabila melihat secara estetika dan kebersihan, jelas membuat Kota Kediri kurang elok dipandang.

Menanggapi hal tersebut, memang diperlukan peran aktif dan sikap tegas dari pihak terkait dalam menyikapi hal ini. Karena, pemasangan Baliho, Spanduk, Banner ini baru permulaan. Apalagi, kalau genderang sudah ditabuh, tatkala para Caleg sudah ditetapkan melalui Daftar Calon Tetap (DCT) oleh KPU setempat. Wow…seperti apa jadinya pemandangan kota kita tercinta ini.

Selain sikap tegas pihak terkait dalam menyikapi pemasangan Baliho, Spanduk maupun Banner, mulai dari ijin dan lain sebagainya.Pihak terkait, juga harus memikirkan dampak lainya, Seperti, pemasangan media Caleg di tempat yang dilarang atau tidak.

Ditambah lagi, pemasangan di area rumah warga yang kurang berkenan apabila dipasang media Caleg, ini juga harus dipikirkan. Jadi, jangan asal.

Kuncinya dalam hal ini adalah komunikasi dan sosialisasi mumpuni dengan semua elemen yang terlibat di dalam nya.Jangan sampai, pesta demokrasi 2024 yang seyogyanya dijalani dengan riang gembira malah menimbulkan ketimpangan di masyarakat.

Semangat…mari kita sambut pesta demokrasi 2024 dengan riang gembira.

Penulis: Budi Arya, Kepala Perwakilan Kediri Raya, UKW Utama Angkatan 45

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry