GRESiK | duta co – ECOTON melakukan kegiatan pembuatan Eco-Enzyme, Selasa (31/5/2023).  Eco-Enzyme merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti sisa makanan, buah dan sayur. 

Kegiatan tersebut dipandu Dina, kader lingkungan kampung SIBA dan salah satu anggota relawan Eco-Enzyme Indonesia kabupaten Gresik. 

Pembuatan Eco-Enzyme didasari karena 60% sampah rumah tangga berasal dari sampah organik mulai dari sisa buah buahan dan sisa sayur sayuran, sehingga dari pada sampah organik menumpuk dan mencemari lingkungan alangkah baiknya dimanfaatkan. 

Kegiatan ini diadakan untuk memberi edukasi mengenai cara mengurangi sampah organik dengan pembuatan Eco-Enzyme yang ramah lingkungan dan memiliki banyak manfaat.

Pada kegiatan kali jni, Dina mempraktikkan pembuatan Eco-Enzyme  dengan beberapa bahan yaitu Air bersih (mineral), kulit buah Pepaya, semangka, melon, lemon, blimbing, dan jeruk yang masih segar (minimal 5 jenis kulit buah), gula merah atau molase (tetes tebu). 

Pembuatan  Eco-Enzyme harus didasari dengan rumus 1:3:10 yang artinya  1 Kg gula merah/molase : 300 gram bahan organik (kulit buah) : 10 liter air mineral. Pertama tama masukkan gula merah/molase ke dalam air mineral sampai benar benar tercampur, jika sudah tercampur dengan lembut masukkan kulit buah yang menjadi bahan organik pembuatan Eco-Enzyme, kemudian tutup campuran tersebut hingga rapat menggunakan selotip dan pastikan terdapat sedikit rongga agar tidak meledak, terakhir simpan ditempat yang bersih dan aman lalu tunggu sekitar 90 hari atau lebih dari 3 bulan agar proses fermentasi menjadi maksimal.

Eco-Enzyme memiliki banyak manfaat seperti dapat menjadi pupuk tanaman, dapat menjadi handsanitizer, mengusir hama, menjadi cairan pembersih mulai dari pembersih lantai, piring, toilet dan lain lain. Melalui bahan bahan yang sangat sedikit dan mudah didapatkan 

“Harapan saya setelah kegiatan ini, anak anak dan ibu ibu bisa membuat dan mempraktikkan sendiri di rumah, walaupun hanya menggunakan sedikit bahan saja,” ujar Dina. rum