PAPARAN : Jajaran direksi PT Langgeng Makmur Tbk melakukan paparan Public Expose di kantornya, (25/6). (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Pandemi covid-19 berpengaruh besar pada lini bisnis PT Langgeng Makmur Tbk. Perseroan yang bergerak di bidang produksi  industri pipa dan peralatan dapur dan peralatan rumah tangga terpengaruh besar karena banyaknya proyek pemerintah dan swasta yang dihentikan. Dampaknya produksi  PT Langgeng Makmur Tbk yang tidak terpakai dan praktis mempengaruhi penjualan perseroan.

Namun demian, setahun pandemi covid sudah berjalan, tahun 2021 PT Langgeng Makmur Tbk mengaku makin optimis seiring  mulai dibukanya kembali proyek pemerintah dan swasta meski belum normal seperti sebelum covid.

Untuk itu PT Langgeng Makmur Tbk masih optimistis tahun 2021 mampu meningkatkan kinerjanya.  Hingga akhir tahun ini kinerja PT Langgeng Makmur Tbk diharapkan penjualanya tumbuh 10 persen.

Indikasinya hingga kuarta pertama 2021, PT Langgeng Makmur Tbk sudah membukukan penjualan sebesar Rp 137 miliar. Kontribusi dari divisi peralatan rumah tangga dan pipa, fitting dan profil  sebesar Rp 74 miliar dan Rp 34 miliar atau 79 persen dari total pendapatan.

Seperti dikatakan Kosasih Koenawan, Direktur PT Langgeng Makmur Tbk mengatakan sebenarnya potensi pasar di dalam negeri masih cukup besar terutama dari proyek infrastruktur dari pemerintah. Namun karena masih ada pandemi maka hal itu menjadi kendala.

“Kami yakin upaya pemerintah mengatasi pandemic Covid 19 bisa mendongkrak ekonomi nasional dan perusahaan muai bisa bangkit. Untk itu, PT Langgeng Makmur Tbk targetkan pertumbuhan 10 persen akan tercapai dengan baik tahun ini,” kata Kosasih saat Public Expose di kantornya, (25/6).

Dikatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah untuk mensupply kebutuhan pipa air bersih. Proyek tersebut tersebar di jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi dan banyak lagi lainnya.

Namun pihaknya enggan menyebutkan berapa nilai proyek yang sudah diteken. Hanya saja, proyek tersebut akan terkendala jika pandemic Covid – 19 tidak segera teratasi dengan baik. Sebab anggaran untuk proyek di daerah bisa saja akan terserap untuk mengatasi Covid 19.

“Anggaran itu bisa dari APBN atau APBD. Kebutuhan pipa untuk proyek air bersih masih sangat besar. Selama Covid bisa diatasi dan anggaran tidak dialihkan, maka potensinya akan jauh lebih besar. Kami berharap semua proyek tahun ini berjalan dengan baik,” jelasnya.

Untuk mengejar target pertumbuhan sales tahun ini, selain terus melakukan diversifikasi dan pengembangan pasar, pihaknya juga terus melakukan efisiensi di semua lini. Dengan begitu diharapkan pihaknya akan mampu bersaing dengan competitor.

Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan ekspansi pasar ekspor terutama di Kawasan Asia dan Timur Tengah serta Afrika dan Eropa. Peluang pasar ekspor masih terbuka lebar terutama untuk produk rumah tangga.

“Tahun  ini kami optimis ekspor akan naik 20-30 persen. Tahun lalu pasar ekspor tumbuh 31 persen dengan nilai dari Rp 4,3 miliar menjadi Rp 5,7 miliar,” tambahnya.

Terkait kinerja tahun 2020, Kosasih mengaku penjualannya mengalami penurunan tipis 1 persen dari Rp 518 miliar tahun 2019 menjadi Rp 514 miliar pada tahun 2020. Penurunan tersebut disebabkan banyak proyek pemerintah yang tertudan akibat Covid 19.

Sehingga penjualan divisi pipa terkoreksi cukup tajam 21 persen dengan nilai Rp 149 miliar. Sedangkan penjualan peralatan dapur dari aluminium meningkat 12 persen dengan nilai Rp 258 miliar. Penjualan peralatan rumah tangga dari plastic naik 7 persen dengan nilai 95 miliar.

“Tahun lalu memang berat. Ada PSBB dan PPKM. Tahun ini kami yakin mengalami kenaikan meskipun masih ada pandemic,” kata Kosasih Koenawan.   Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry