MALANG | duta.co – Banyak kiprah anggota legislatif yang begitu Concern terhadap UMKM. Mereka diantaranya : Trio Agus Purwono STP, Lookh Makhfudz SS, Dr Jose Rizal Joesoep. Bertiga mereka mengunjungi Pasar Bazar UMKM Vaganza untuk menyerap aspirasi sekaligus menyuntikan semangat bagi pelaku UMKM.

Seperti disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono, bahwa perlu gelaran Bazar seperti ini diselenggarakan rutin. Sedangkan salah satu tugas legislatif di Komisi B ialah mendorong Dinas Perdagangan untuk membantu UMKM. Ia mengaku sengaja hadir di acara ini sebagai anggota DPRD guna menyerap aspirasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM.

“Kami berusaha membantu kebangkitan UMKM pasca Pandemi. Berbagai upaya sudah kami lakukan, seperti membantu mencarikan solusi permodalan, juga melalui Dinas terkait menyelenggarakan klinik bisnis,” ungkap Trio.

Dalam acara Pasar Bazar UMKM ini diikuti 80 pelaku UMKM. Diselenggarakan berkat kerjasama antara Pemkot Malang, Koprasi Payung Bisnis Brawijaya dan alumni UB. Digelar di gedung Samantha Krida, Selasa (27/09) dimana animo pengunjung terutama mahasiswa baru UB memadati tempat acara.

Anggota DPRD Kota Malang Lookh Mahfuz yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi pada Koprasi Payung Bisnis Brawijaya yang telah menggerakan UMKM setelah vacum dua tahun lantaran pandemi.

“Geliat UMKM ini perlu didorong oleh semua pihak, karena sektor ini tidak boleh mati,” ucapnya,

Lebih lanjut Lookh Makhfudz mengatakan,
Komisi B memandang acara Bazar ini merupakan langkah yang positif dan harus didorong penuh. Apalagi di even ini ada UMKM kuliner, Fashion, Handycraft yang dilengkapi pula stand layanan dari Diskopindag.

“Tadi kami lihat, Dinas Koprasi dan Perdagangan Kota Malang membuka layanan pengurusan NIB, BPPOM, dan sertifikasi halal. Juga beberapa layanan lainnya,” tuturnya.

Senada Jose Rizal menimpali, bahwa menurutnya masalah dari para pelaku UMKM salah satunya ialah kendala sarana. Maka Bazar Vaganza ini merupakan terobosan sarana untuk bertransaksi, dan menjual produknya.

Kendala kedua yang dibutuhkan UMKM adalah permodalan. Jose menuturkan, saat Komisi B kunjungan kerja ke beberapa kota, Pemda setempat melakukan sinergisitas antar Organisasi Perangkat Daerah OPD. Dimana BKAD, Diskopindag, Perbankan membentuk sebuah sinergi berupa subsidi bunga pinjaman,

“Dimana yang menyalurkan kreditnya pihak BPR, yang menyaring pengajuan Diskopindag, uang subsidinya dari BKAD. Kolaborasi ini dampaknya luar biasa,” ungkap Jose.

Pihak Komisi B ingin seperti itu, jadi tidak perlu merangkul pihak yang jauh. Ketiga lembaga tersebut dalam naungan komisi ini dan diharapkan tidak berjalan sendiri-sendiri.

Sebelum mengakhiri perbincangan, Jose mengakui dalam penangana UMKM di Kota Malang, ia merasa sudah berjalan baik. Namun menurutnya, perlu langkah optimalisasi, serta perlu pula kolaborasi antar instansi dan institusi.

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry