PAPUA : Jarminingsih, guru pendamping SMAN 3 Kota Kediri bersama siswa Papua Program Adem. (FT/NANANG)

KEDIRI | duta.co — Menindaklanjuti Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Kota Kediri mendapatkan jatah mendampingi 30 anak dari 1.804 anak–anak Papua menimba ilmu di tingkat SMA atau SMK di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten dan Bali.

 Dijelaskan Drs. H. Sony Tataq Setya Suwasono M.Pd., Kepala SMAN 3 Kota Kediri, bahwa Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) sepenuhnya dibiayai oleh negara. Mengutip pernyataan, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd, bahwa Jawa Timur mendapatkan kuota terbanyak untuk anak Papua dan Papua barat yang menempuh pendidikan tingkat sekolah menengah atas (SMA).

Dimana 160 Anak ini akan terbagi di 14 Kabupaten dan Kota Se – Jawa Timur. “Kota Kediri mendapat 30 anak, yang sekolah di tempat kami sebanyak 4 anak, sisanya terbagi di SMA Negeri dan SMA swasta,” jelas H. Sony Tataq Setya Suwasono. Adapun berdasarkan data, 23 anak dibagi sejumlah SMA Negeri, kemudian di SMAK St. Agustinus mendapatkan 4 siswa dan SMA Petra mendapatkan 3 siswa.

Perlu diketahui, program digagas pemerintah pusat ini, dalam upaya memperluas kesempatan pendidikan bagi anak – anak di Papua hingga jenjang menengah melalui program Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun. Selama ini masyarakat Papua merasa disisihkan.

“Apalagi di sektor pendidikan, masyarakat Papua cukup tertinggal karena sumber daya manusia di bidang pendidikan yang masih minim,” terang Kepala SMAN 3 Kota Kediri.

Selain mencari ilmu, diharapkan siswa – siswi ini menggunakan kesempatan ini, mempelajari budaya atau adat istiadat Suku Jawa. Setelah 3 tahun bersekolah tingkat atas, anak – anak dari Papua diarahkan mengikuti program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK), sehingga bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang Perguruan Tinggi.

Jangan Pernah Mundur

Kabag Humas Protokol Pemerintah Kota Kediri, Apip Permana menyambut baik program ini. Menurutnya, bahwa pendidikan adalah bentuk usaha proses pembelajaran mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

“Bila nanti anak–anak Papua, rindu kampung halaman bisa berkirim surat atau menggunakan fasilitas komunikasi yang kian canggih. Perlu diingat, banyak jutaan orang yang meninggalkan kampung halaman, banyak cerita setelah keberhasilan orang yang merantau. Saat dijauhkan dari kampung halaman untuk ditempa dan belajar, meskipun berat jangan pernah mundur, maju terus,” harap Apip Permana.

Atas nama Pemerintah Kota Kediri, bagi anak – anak Papua ini diminta agar selama di Kota Kediri untuk aktif pada kegiatan OSIS dan ekstra kurikuler lainnya.  Selanjutnya, anak – anak ini nanti mendapat pengawasan dan pendampingan terkait pendidikan di sekolah, agama, makanan, kesehatan.

“Mereka kami sediakan satu rumah di dekat sekolah dan disitu ada satu guru yg menemani setiap hari untuk menyediakan makanan dan mendampingi saat belajar,” terang Jarminingsih, S. Pd, guru pendamping SMAN 3 Kota Kediri. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry