PROBOLINGGO | duta.co – Komisi III DPRD Kota Probolinggo mewanti-wanti kepada pekerja dalam sejumlah proyek pembangunan untuk tidak mengabaikan K3.

Dalam inspeksi terbaru, ditemukan bahwa tidak ada implementasi sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pekerja yang terlibat dalam pembangunan Gedung Damkar (Pemadam Kebakaran) dan Gedung Layanan Darurat Meteor Kota Probolinggo.

Para pekerja di kedua proyek tersebut tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti helm dan sepatu keselamatan.

Bahkan, pekerja yang menarik bahan bangunan dari ketinggian tidak menggunakan sistem keselamatan yang sesuai.

Heri Poniman, anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo, menjelaskan bahwa hasil sidak menunjukkan ketidakadaan implementasi K3 di dua lokasi pembangunan tersebut. Hal ini menjadi catatan serius, mengingat pentingnya keselamatan pekerja dalam setiap proyek konstruksi.

“Di dua lokasi pembangunan gedung ini, sama-sama tidak ada K3. Padahal, ada anggaran untuk K3 di tiap kegiatan pembangunan. Di lapangan, K3 malah diabaikan,” ujar Heri Poniman.

Sunarko, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas PUPR-PKP Kota yang bertanggung jawab atas pembangunan Gedung Damkar dan Gedung Meteor, menyatakan bahwa pihaknya telah menekankan pentingnya penerapan K3 kepada penyedia jasa.

Namun, alasan dari pekerja yang enggan menggunakan peralatan keselamatan menjadi kendala.

“Jadi dari pekerjanya memang yang tidak mau pakai. Entah merasa risih atau tidak nyaman gitu,” tambahnya.

Sobah, pelaksana lapangan dari CV Rafika Wiratama Surabaya, yang merupakan pelaksana proyek, menyatakan bahwa mereka telah menyediakan semua peralatan K3 yang diperlukan.

Namun, kendala muncul karena beberapa pekerja enggan menggunakannya dengan berbagai alasan.

“Sebenarnya untuk K3 sudah kami siapkan dan diminta untuk pakai. Hanya saja pekerjanya yang tidak mau pakai,” ungkap Sobah. hul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry