TULUNGAGUNG | duta.co – Ratusan kiai dan habaib, Ahad, 13 Romadlon 1442 H/ 25 April 2021 bermunajat  di lereng Gunung Wilis Pagerwojo, Tulungagung. Diikuti para jamaah mereka mengharap keberkahan pada haul ke-17 Prof  DR Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki Al Hasani.

Ialah sosok ulama dermawan yang dijadikan rujukan ahli sunnah wal jama’ah abad 21. Salah satu karya beliau yang dibaca di pesantren di Indonesia adalah kitab Mafahim. Kitab yang mengurai paham Aswaja.

Dalam haul ke-17 di Pesantren Mulyosari Pagerwojo Tulungagung ini, juga dihadiri alumni Abuya di antaranya KH. Karimudin, KH Asnawi dan KH. Hamid. Kiai Karimudin yang sering disebut Gus Awing, menjelaskan, bahwa sosok Abuya merupakan pejuang Aswaja sejati di abad 21.

Abuya, disamping dakwah keliling penjuru dunia, beliau juga mengkader santri dan menuangkan karya tulis sebanyak tidak kurang dari 100 kitab. Karena keteladan tersebut para pejuang Aswaja memperingati haul beliau. Haul sebagai upaya mengambil tauladan serta keberkahan.

Sementara itu pengasuh Pesantren Mulyosari Pagerwojo Tulungagung, Kiai Imam Mawardi Ridlwan, memaparkan, bahwa, Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani merupakan guru sejati bagi para kyai di Indonesia.

Perhatian beliau untuk perjuangan Aswaja sanget besar. Beliau memberi bantuan materi dan sekaligus suport untuk perjuangan Aswaja di Indonesia. Karena itu para kader dari keturunan habaib dan kiai dititipkan ke beliau untuk didik. Murobbi keteladanan.

Kegiatan haul ditata secara khidmat, diantara membaca salah satu kitab beliau, yaitu kitab Muhammad Insan Kamil. Disampaikan pula Manaqib Abuya secara ringkas. Sambutan tunggal dalam haul tersebut disampaikan oleh Kiai Syamsuri, Ketua MUI Kecamatan Pagerwojo Tulungagung.

Kiai yang sebelumnya menjabat MCW NU tersebut menyampaikan terima kasih diadakan haul di Kecamatan Pagerwojo Tulungagung. Dan lebih lanjut berterima kasih pula dirintis Pesantren Mulyosari Pagerwojo. Pesantren ini merupakan pesantren pertama di Kecamatan Pagerwojo. Tentu semua berharap setelah ini akan muncul pesantren lain di lereng gunung Wilis Pagerwojo Tulungagung.

Tahlil untuk Abuya dipimpin oleh KH. Fatah dari Pesantren Wonokromo Tulungagung. Do’a dipimpin oleh Habib Amin Blitar.  Tampak yang hadir di haul para kepala desa, pihak Koramil, Kemenag Tulungagung H. Suryani. Tokoh Pagerwojo DR. Sukarji. Tokoh Universitas Bhineka Mbah DR. Nyoto.

Tampak pula Pengasuh Pesantren Ngunut, KH. Gus Adib, dan para Masyayich lainnya. Yaitu KH. Abdullah Adlan, KH. Mbah Dim,  KH. Gus Robert, Kiai Gus Ilham Musthofa, KH. Makmun. KH. Fathurrahman, KH. Minhajun Niam, Kiai Mukotib, Kiai Hadirin dan juga Habib Thoha Blitar. Hadlir pula gawagis di antaranya Gus Junaid, Gus Adi, Gus Dillah, Gus Fahaq, Gus Adib Wonokromo, Gus Hasan Mukmin, Gus Yusuf Misbah dan gawagis lainnya.

Pesantren Mulyosari Pagerwojo Tulungagung dirintis untuk wadah perjuangan ahli sunnah wal jama’ah di lereng gunung Wilis Pagerwojo Tulungagung. Tampak sambutan masyarakat sangat antusias tidak kurang 400 masyarakat hadir acara haul tersebut.

Dipihak lain ada Kepala MTs Unggulan Pagerwojo, Ustadz Jaswadi menjelaskan di Pesantren Mulyosari Pagerwojo Tulungagung dilengkapi sekolah formal tingkat TK, MI dan MTs. Santri harus dibekali keterampilan hidup untuk zaman modern ini. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry