KEDIRI | duta.co – Pengajuan Raperda oleh Pemerinta Kota Kediri tentang Perlindungan Lahan Pertanian kepada DPRD Kota Kediri dalam Sidang Paripurna, Jumat (19/10/2018), seiring dengan pernyataan disampaikan Jendral (Purn) Dr. H. Moeldoko atas penerapan tekhnologi pertanian.

Ditemui usai panen raya jagung di Desa Mejono Kecamatan Plemahan, Kamis kemarin, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), atas surutnya lahan pertanian melakukan pendekatan kepada petani dengan tekhnologi modern.

“Saya melihat pertanian saat ini sudah mengalami perubahan yang signifikan. Setidaknya dari intensifikasi, bagaimana membudayakan teknologi, ini yang mesti dilakukan,” terang Moeldoko, putra daerah kelahiran Desa Pesing Kecamatan Purwoasri

Kasus penyusutan lahan dikarenakan proses alamiah atas populasi, menurutnya tidak ada pilihan menjadikan negara industri pertanian. Dampak pembukaan jalan baru menjadikan luasan lahan hijau makin berkurang.

Atas masalah ini, akhirnya jelas Moeldoko ada upaya bisa dilakukan. Yang pertama membuka lahan baru di luar Jawa. Yang kedua, intensifikasi kolaborasi pertanian lama dengan kecanggihan teknologi saat ini.

“Banyak pihak yang harus berperan penting kemajuan pertanian. Baik dari peneliti, goverment, sosial enterprise, dan pembeli.vPermasalahan yang dihadapi oleh para petani kita di sini, kalau saat mereka panen melimpah tidak ada pembelinya harga pasti turun. Sehingga menjadi masyarakat yang terkalahkan terus,” terangnya. (ian/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry