‘Kampanye Apel Akbar Kesetiaan’ Capres Jokowi yang berlangsung di Soreang, 9 April 2019. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Kamis (8/10/2020) dini hari, video ‘Kampanye Apel Akbar Kesetiaan’ Capres Jokowi yang berlangsung di Soreang, 9 April 2019, viral di media sosial. Video berdurasi 2 menit 12 detik itu,  mendapat banyak komentar warganet. “Buruh kena prank ni yeee!!” begitu kalimat yang menyertainya.

Saat itu, Capres Jokowi berpidato. Isinya sangat jelas. Diawali dengan sanjungan dan kebahagiannya. “Saya sangat bahagia dan seanaaaaaang sekali hari ini, karena bisa hadir di tengah-tengah relawan buruh, relawan pekerja yang dipelopori oleh KS PSI, Pak Adi Gani. Bandung ini adalah miniaturnya Indonesia. Semua ada, semua agama, ada,” katanya.

Yang pertama, nanti, demikian Jokowi berjanji. Kita akan bentuk yang namanya tim bersama dengan KS PSI dan seluruh federasi yang ada untuk merevisi PP 78 (Th 2015). Yang kedua, telah kita mulai sebetulnya pembangunan rumah murah untuk pekerja, pembangunan rumah murah untuk buruh.

“Saya sudah meninjau beberapa lokasi, tempat-tempat sudah penuh dihuni oleh para pekerja kita. Ini nanti akan terus kita lanjutkan dalam jumlah yang lebih besar lagi. Setuju…,” lanjutnya dijawab setujuuu oleh puluhan ribu buruh.

Dan, saat itu, Capres Jokowi sudah siap dengan kartu di tangan. “Kartu pra kerja ini diperuntukkan bagi lulusan SMA, SMK atau Akademi Perguruan Tinggi. Dan juga korban PHK, akan diberikan pelatihan dan training-training dengan kartu ini. Akan diberi insentif honor. Setujuuu…,” jelasnya.

Masih dari postingan video itu. Seorang warganet menulis: “Semua janji-janji kampanyenya terealisir secara meroket, hampir tidak ada yang meleset sedikitpun dan saat ini kita merasakan toh?,” tulisnya. Dan, “Alhamdulillah, masih nyimpen videonya,” demikian yang lain seperti terbaca duta.co.

Cipta Kerja itu Usulan Pemerintah

Dr H Hidayat Nur Wahid. (ft/fajar.co.id)

Hari ini juga, Kamis (8/10/2020), adalah puncak aksi demo buruh, mahasiswa bahkan pelajar yang memprotes Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Mereka menggeruduk gedung-gedung wakil rakyat. Ini lantara DPR RI telah menyetujuinya. Hanya PKS dan Demokrat yang menolak.

Yang luput dari perhatian buruh adalah, bahwa, UU Omnibus Law ini adalah usulan pemerintah. Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW, menegaskan, bahwa, UU Omnibus Law Cipta Kerja merupakan produk hukum usulan pemerintah. Yang dia heran, setelah disahkan, justru hanya DPR RI yang disalahkan.

Rakyat juga perlu tahu, bahwa, tidak semua anggota DPR RI, setuju dengan usulan pemerintah itu. Buktinya, PKS menjadi partai yang konsisten menolak sejak awal. Begitu juga Partai Demokrat (PD). HNW pun melalui akun twitter miliknya @hnurwahid, menjelaskan hal tersebut.

Wakil Ketua MPR RI itu merespons cuitan mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz yang menyebut para buzzer sedang bergerak mengaburkan fakta pengusul RUU tersebut. “Padahal faktanya RUU Omnibus Law Cipta Kerja itu bukan usul inisiatif dari DPR, melainkan pemerintah,” tulis HNW.

Donal Fariz, melalui twitter menulis. “Yang khianati rakyat bukan hanya DPR ya. UU itu dibuat bersama pemerintah dan DPR. Apalagi UU Cilaka usulan Pemerintah. Buzzer sekarang mengarahkan hanya DPR yang salah agar intellectual dader tetap aman dan dipuja merakyat. Sebuah kebohongan yang kekal,” begitu Donal Fariz seperti dikutip Suara.com, Selasa (6/10/2020)

Cuitan Donal tersebut diamini oleh HNW. HNW membeberkan fakta siapa dibalik munculnya UU tersebut. Rakyat harus paham, jangan termakan buzzer yang telah mengaburkan fakta. Jangan hanya anggota dewan yang dicap sebagai pengkhianat rakyat lantaran menyetujui UU kontroversial tersebut. Apalagi, faktanya, ada dua partai politik yang menentang UU tersebut. Mereka adalah PKS dan Partai Demokrat.

Buzzer juga kaburkan masalah dengan generalisasi seolah-olah semua DPR setuju RUU itu. Karenanya semua DPR layak didemo dan fokus demonya ke DPR. Padahal fraksi PKS dan Partai Demokrat juga menolak RUU tersebut,” ungkap HNW.

Akhirnya, para pekerja pun paham, bahwa, ‘juragan’ Omnibus Law adalah pemerintah. Karena itu, pekerja tak segan-segan mengirimkan surat ‘terima kasih’ kepada PKS yang dinilai konsisten berjuang bersama rakyat. “Selamat berjuang bersama rakyat,” demikian komentar para pekerja. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry