Situasi lapak/toko pedagang kain seragam sekolah di Pasar Gede Ngawi. (mifta/duta.co)

NGAWI | duta.co -Tak dapat dipungkiri, para pedagang kain seragam sekolah di Pasar Gede Ngawi sepi pembeli akibat terdampak sekolah yang menjual kain seragam di saat momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024. Minggu, (30/7/2022)

Salah satu contoh, SMAN 2 (SMADA) Ngawi Taruna Indonesia, menjual 7 stel kain seragam sekolah dengan harga Rp1.850.000, per siswa tahun ajaran baru 2023/2024, yang harus dibayar wali murid ketika daftar ulang untuk putra-putinya.

Dari harga Rp1.850.000, tersebut apabila dibagi 7 stel kain seragam SMADA Ngawi, per stelnya kisaran senilai Rp264 ribu, plus kelengkapan atributnya, lebih mahal dari harga pasaran di Ngawi dengan kualitasnya terjamin dan harganya lebih murah.

Seperti yang dikatakan, Suwarsih (57), pedagang kain seragam sekolah di Pasar Gede Ngawi, mengatakan, kain seragam sekolah kualitas bagus yang dijualnya bermerk Nagata, harga per meternya Rp40-60 ribu, dan kualitas standar Rp25-35 ribu per meter.

‘Kalau kain seragam kualitasnya bagus ya merk Nagata, per meter harganya Rp40-60 ribu. Untuk yang kualitasnya standar Rp25-35 ribu per meternya,” jelas Suwarsih.

Selain Suwarsih, yaitu, Rahma (30) pedagang kain di pasar tersebut juga mengatakan, kain seragam sekolah yang dijual diantaranya, merk Hero, harga per meternya Rp25 ribu, Oxford per meternya Rp35 ribu, dan Nagata (Drill) per meternya Rp35-40 ribu.

“Biasanya seragam sekolah butuh per potong 1,25-1,5 meter, atas bawahnya sama. Untuk merk Oxford agak tebal, kalau yang biasa merk Hero, kualitas keduanya standar, harganya Rp25-35 ribu per meter. Kalau Drill (Nagata) per meternya Rp35-40 ribu,” kata Rahma.

Terpisah, Makmun Fatoni, Kepala SMAN 2 (SMADA) Ngawi, mengatakan, harga 7 stel kain seragam per siswa Rp1.850.000, dengan rincian, 5 stel seragam harian sekolah, 1 stel baju olaraga, dan 1 stel untuk kesamaptaan berikut kelengkapan atributnya.

“Jumlah kelas X ada 10, per kelasnya 38 siswa. Untuk seragam harian ada 5, terus olaraga 1, sama kesamaptaan 1, banyak seragamnya ada 7 seragam,” jelas Makmun Fatoni.

Ketika disinggung terkait dengan profit (Keuntungan) hasil penjualan kain seragam sekolah, serta dana komite sumbangan per siswa tahun ajaran baru, PPDB 2023/2024, senilai Rp4-5 juta, Makmun Fatoni, terkesan enggan menjawab.

“Kalau dana komite ada yang Rp,3.5 juta, ada yang Rp4-5 juta, kita tidak ikut campur, itu urusannya komite. Biasanya kita bahas saat rapat dibulan September,” jelasnya singkat.

Sementara disisi lain, dari pihak orang tua/wali murid harus mengeluarkan biaya lagi untuk ongkos jahit kisaran Rp110-120 ribu per stelnya, setelah membeli seragam dan  membayar sumbangan komite sekolah.mif

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry