Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Achmad Arif (fathul/duta.co)

PROBOLINGGO | duta.co – Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kabupaten Probolinggo di tahun 2021 ini terjadi penurunan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Achmad Arif, Kamis (21/1/2021).

Arif menjelaskan, dari ketiga program Dinsos, hanya dua program yang mengalami penurunan sementara yang satunya justru mengalami kenaikan.

“Jadi dari program KPM ini untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) mengalami penurunan, sementara untuk Program Keluarga Harapan (PKH) justru mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan data pada 2020,” jelas Arif kepada duta.co.

Pada 2020 jumlah penerima BST sebanyak 15.704 dan 2021 menurun menjadi 12.319. Sementara BPNT di tahun 2020 sebanyak 189.889 dan pada 2021 menurun menjadi 128.476.

“Sedangkan PKH yang awalnya di tahun 2020 terhitung sebanyak 89.016 penerima di tahun 2021 naik menjadi 92.673 penerima,” tukasnya.

Bantuan yang diberikan pun bermacam-macam. Untuk BPNT berupa bansos berisi sembako senilai Rp 200.000   dan BST berupa uang tunai sebesar Rp 300.000. Sementara PKH tergantung dati komponen KPM yang menerima.

“Untuk PKH penerimanya harus keluarga miskin dan komponennya seperti ibu hamil di usia 70 tahun dan lainnya,” terangnya.

Terkait penurunan jumlah penerima KPM sendiri, Arif menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya jumlah penerima 2 program Bansos 2021 jika dibandingkan dengan 2020.

“Alasannya karena ditemui adanya data ganda, selain itu ada juga KPM yang tutup usia serta NIKnya belum terupdate,” ujarnya.

Namun pihaknya akan terus melakukan perbaikan data khususnya di BPNT dan BST.

“Kami sudah ajukan data baru dengan jumlah 8.934 dan sudah diusulkan sebanyak 16.163. Untuk pencairan Bansos sudah dimulai sejak tanggal 4 Januari 2021,” tandasnya. Hul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry