NGAWI | duta.co – Pasang surut dalam penerimaan siswa baru dimusim PPDB dapat terjadi pada lembaga pendidikan. Salah satunya yang pernah dialami SMP Negeri 3 Paron Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi, yang sempat menghentikan aktivitas belajar mengajar kurang lebih selama 2 tahun, karena kekurangan siswa.

Dinas Pendidikan setempat dengan didukung peran serta masyarakat sekitar, berupaya keras agar SMP Negeri 3 Paron dapat beraktivitas kembali seperti dulu dengan kemasan berbeda, yang saat ini sudah mendapatkan 53 peserta didik baru dalam penjaringan PPDB 2020/2021.

Namun sayangnya, transparansi anggaran biaya yang tidak terpampang dalam papan informasi untuk perbaikan sekolah tersebut, tidak dapat dijelaskan M Taufiq Agus Susanto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, dikatakannya kalau sumber biaya untuk itu dari APBD Ngawi.

“Terkait anggaran biaya saya tidak hafal, tergantung dari kebutuhan sekolah, yang jelas biaya untuk itu dari APBD Ngawi,” terang Taufiq kepada Duta.co. Jumat, (26/6/2020)

Tidak hanya itu saja, Taufiq juga enggan menjelaskan tentang aset-aset yang dimiliki SMP Negeri 3 Paron sebelumnya, seperti mebeler perpustakaan, meja kursi sekolah, komputer, serta alat-alat sekolah lainnya yang juga tidak ia ketahui, seolah terkesan dibiarkan hilang musnah tanpa bekas.

“Pada saat menjabat di Dinas Pendidikan, yang saya tau hanyalah gedung SMP Negeri 3 Paron yang tidak terawat, kemudian kita manfaatkan tanpa harus berfikir mundur ke belakang, artinya tidak usah buang-buang energi, yang penting harapan masyarakat sekitar dapat terwujud,” pungkasnya. mif

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry