SEMASA HIDUP: Hermadi semasa hidupnya saat bersama buah hatinya yang masih balita. (duta.co/ abdul aziz)

PASURUAN | duta.co -Paska hilangnya salah satu nelayan yakni Hermadi (36) asal Dusun Banyu Putih, Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, upaya pencarian terus dilakukan petugas Sat Polairud maupun tim SAR dari Kabupaten Pasuruan.

Meski cuaca masih kurang bersahabat, tak menyurutkan tim melakukan pencarian ke perairan Semedusari dan Lekok. Untuk menambah percepatan pencarian, para nelayan lakukan aksi solidaritas dengan mengerahkan sedikitnya 50 perahu untuk menyisiri lokasi saat Hermadi hilang, Senin (5/3/2018) malam.

Perahu-perahu milik nelayan ini berpencar di perairan Semedusari hingga lautan Madura. Bahkan, semalaman perahu-perahu nelayan tersebut, terus bergerak secara bersama-sama.

Upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil, Selasa (6/3/2018) sekitar pukul 04.00 WIB, jasad Hermadi ditemukan dalam kondisi terombang-ambing di tengah laut yang tak jauh dari temuan perahu korban dan dievakuasi. Namun jasadnya langsung dibawa ke rumah orang tuanya, di Desa Watuprapat, Kecamatan Lekok.

“Jasadnya ditemukan sekitar subuh,” papar Abdullah, nelayan sekitar, Selasa (6/3/2018)

Korban yang menjadi tulang punggung keluarga ini, meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. Jasad Hermadi saat itu juga dimakamkan di TPU di tempat asalnya yakni Desa Watuprapat. Pihak keluarga hanya pasrah dengan takdir yang menimpa.

Istri korban yakni Masrifah, nampak masih syok atas kepergian suaminya.”Memang selama ini dia tidak bisa berenang,” terangnya.

Seperti diberitakan, Hermadi pamit berangkat bersama nelayan lainnya ke laut untuk mencari kepiting dan rajungan sekitar pukul 21.30 WIB, Minggu (4/3/2018) malam. Namun, kemudian perahu yang digunakannya, ditemukan terombang-ambing dalam keadaan kosong di tengah laut, sekitar pukul 03.00 WIB oleh sejumlah nelayan, yang kemudian dilaporkan ke Polairud. (dul)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry