Pengobatan gratis yang diselenggarakan Rumah Zakat dan Duta Masyarakat. (FT/DUTA.CO/MKY)

JAKARTA | duta.co — Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menilai persoalan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang tengah mengalami defisit harus diselesaikan demi masyarakat Indonesia.

Nila mengaku, dirinya tidak mengikuti rapat koordinasi mengatasi defisit BPJS Kesehatan, Senin (6/11) kemarin karena dirinya tengah berada di luar Pulau Jawa.

Namun, ia mendapatkan informasi kalau defisit BPJS Kesehatan terjadi karena persoalan iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan jumlah peserta BPJS Kesehatan semakin banyak yang sakit. Namun, kata dia, masalah defisit BPJS Kesehatan ini akan dibantu pemerintah.

“(Persoalan) ini harus diselesaikan demi semua masyarakat,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (7/11).

Yang penting ia meminta peserta JKN-KIS menjaga kesehatan supaya tidak sakit. Karena kalau sudah sakit mereka pasti berbondong-bondong meminta untuk mendapat pengobatan. Selain itu, pihaknya juga akan mencoba upaya pembenahan di segala sisi termasuk efisiensi operasional rumah sakit (RS) atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan “Semua sisi (mengurangi defisit BPJS Kesehatan) harus dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dibutuhkan perbaikan efisiensi dan tata kelola di dalam tubuh BPJS Kesehatan. “Pembenahan itu termasuk tata kelola BPJS Kesehatan, fraud-nya atau penyelewengan yang bisa kita talangi,” ujarnya saat rapat mengatasi defisit BPJS Kesehatan, Senin (6/11).

Sementara hasil Survei Nielsen menyebut, pengeluaran masyarakat kelompok menengah ke atas turun pada tahun ini dibandingkan tahun lalu. Penurunan tersebut antara lain disebabnya mulai banyaknya kelompok masyarakat tersebut yang memanfaatkan fasilitas BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.

Berdasarkan survei tersebut, pengeluaran kelompok masyarakat menengah untuk biaya kesehatan tahun ini turun 13 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). Sedangkan pengeluaran kelompok atas untuk kesehatan turun 9 persen (yoy). Padahal, pada tahun lalu, pertumbuhan pengeluaran pada kelompok masyarakat memengah dan atas masing-masing mencapai 95 persen (yoy) dan 84 persen (yoy). (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry