Tampak H Nur Hadi, Sekretaris Jenderal Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN). (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Masih saja ada pihak-pihak yang ‘menggoreng’ kontroversi kunjungan KH Yahya Cholil Staquf ke Israel beberapa waktu lalu. Meski PBNU melalui Ketua Umumnya Prof Dr KH Said Aqil Siraj dan Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin sudah menjelaskan, bahwa, itu urusan pribadi, bukan atas nama PBNU, toh masih saja ada yang ‘tidak terima’.

Sampai Jumat (22/6/2018) pagi, beredar surat pemberitahuan rencana demo (aksi unjuk rasa) dari Front Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia Pro Palestina yang ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya tertanggal 18 juni 2018. Rencananya sebanyak 150 orang itu akan berunjukrasa ke Kantor PBNU, Senin (25/6/2018).

Ada pun tuntutan mereka yang tertulis adalah ‘Mendesak PBNU agar segera memecat Yahya Cholil Staquf dari PBNU dan Memutuskan hubungan antara PBNU dan Israel serta Mendukung Kemerdekaan Palestina’. “Maka dari itu kami mohon pengawalan dari pihak kepolisian agar kegiatan ini bisa berjalan sukses, tertib dan damai,” demikian surat pemberitahuan yang diteken Koordinator Aksi, Roni R.

Kabar ini menyebar di kalangan wartawan Jakarta, begitu juga sebagian nahdliyin telah membacanya. Sejumlah warga NU memberikan catatan terhadap aksi yang dinilai hanya sebagai bentuk kebencian.

“Masak ada tuntutan agar PBNU memutuskan hubungan dengan Israel. Ini sudah tidak masuk akal, kelewatan. Karena NU tidak pernah menjalin hubungan dengan Israel. Tututan ini persis dengan isi meme yang pernah beredar di medsos, intinya mendiskreditkan NU,” jelas H Nur Hadi, Sekjend Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) kepada duta.co, Jumat (22/6/2018).

Menurut Cak Nur, panggilan akrabnya, kontroversi Kiai Yahya ke Israel sudah selesai. Dan sudah dijelaskan oleh Kiai Yahya sendiri, bahwa kepergiannya juga dalam ikhtiar untuk membantu kemerdekaan Palestina, kendati di NU juga debatable. “Ini hanya beda cara. Jangan merasa paling depan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. NU sejak dulu, sekarang bahkan sampai kapan pun berada di pihak Palestina,” ungkap pengusaha otomotif ini.

Koordinator Aksi, Roni R sendiri belum berhasil dikonfirmasi. Sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban dari pertanyaan yang dikirim duta.co. “Saya berharap dibatalkan aksi itu. Ini cari perkara, apalagi saya mendengar mereka-mereka ini anak HMI,” tambahnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry