PONTIANAK | duta.co – Kartono, salah seorang eks narapidana terorisme yang berasal dari Kalimantan Barat mengharapkan agar masyarakat dapat menerima dan memperlakukan para eks napiter dengan humanis.

Hal ini diungkapkannya saat bersilaturrahim dengan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Selasa, 31/5 sore bertempat di Meeting Room Kemenag Kalbar.

Menurutnya, apa yang telah ia alami selama ini termasuk sempat mengalami masa menjadi terpidana terorisme adalah merupakan ujian sekaligus peringatan dari Allah SWT.

“Dikatakan ujian, karena setiap mukmin atau orang beriman pasti akan diuji oleh Allah SWT dengan berbagai macam cara. Sedangkan peringatan bermakna bahwa ada pemahaman yang perlu dikoreksi sehingga saya mengalami proses seperti ini yakni pemahaman keagamaan yang berlebihan (ghuluw) yang berujung pada pemahaman dan amalan yang bersifat ekstrem,” ujarnya.

Ia mencontohkan salah satu pemahaman yang ghuluw dan belakangan menjadi persoalan adalah terlalu berlebihan dalam seperti mengkafirkan orang lain yang berbeda.

“Jangan sampai kita terjerumus kepada pemahaman yang berlebihan ini karena pada dasarnya hal tersebut tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan dapat merugikan diri sendiri serta orang lain disekitarnya,” ujarnya yang pernah tinggal di Kalbar selama 25 tahun.

Ia juga berharap bahwa para mantan terpidana terorisme ini dapat diperlakukan secara humanis dan penuh kesabaran.

“Saya harap mereka (para eks napiter) ini apabila kembali ke masyarakat dan keluarganya agar dapat diperlakukan secara humanis dan penuh kekeluargaan dengan rasa cinta dan kasih sayang layaknya orangtua terhadap anak asuhnya. Apalagi mereka sudah berikrar setia NKRI,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenag Kalbar Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si menyatakan bahwa dirinya menyambut baik silaturrahim densus 88 dan eks napiter asal Kalbar ini.

“Alhamdulillah kami hari ini bisa bersilaturrahim dengan densus 88 dan eks napiter,” ujar beliau mengawali pembicaraan.

“Perlu juga kami sampaikan bahwa eks napiter harus tetap diberikan pembinaan dan pendampingan dan sekembalinya kelak dapat diterima oleh masyarakat dengan baik karena pada hakikatnya mereka juga merupakan korban. Tentu ini menjadi tugas kita bersama dalam menjaga kerukunan dan kehidupan yang harmoni di masyarakat,” pungkas Kakanwil Kemenag Kalbar yang dikenal murah senyum dan bersahabat ini.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Kalbar H. Kaharudin, S.Ag, Ketua FKUB Prov. Kalbar, Dr. Ismail Ruslan, M.Si, dan anggotanya, dari Densus 88, dan eks napiter asal Kalbar, serta Sub Koordinator Analis Kebijakan Muda Ortala KUB Kanwil Kemenag Kalbar Aris Sujarwono, MH dan jajarannya.

Kartono sendiri merupakan eks terpidana terorisme yang divonis 4 tahun penjara atas kasus penyebaran konten yang mengarah pada tindakan terorisme di media sosial. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry