KEDIRI|duta.co – Bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka sejumlah jalan protokol di Kota Kediri tidak luput dari langganan banjir. Tidak terhitung berapa banyak kendaraan khususnya roda dua akhirnya mogok. Sementara lainnya harus menunggu beberapa lama saatnya menunggu air surut, hal ini terlihat mencolok di Jl. Brawijaya sebenarnya hanya berbatas dengan Taman Brantas sebelum air masuk ke sungai besar yang membelah Kota Kediri.
Tentunya ini kado pertama di awal tahun bagi bagi pemerintah kota, bahwa permasalahan banjir terutama di sejumlah jalan protokol hingga saat ini belum teratasi dengan baik. Selain dilakukan evaluasi saluran irigasi telah terbangun, keberadaan Taman Brantas kini menjadi sorotan sejumlah pihak disinyalir menghalangi air masuk ke Sungai Brantas.
“Memang curah hujan sangat tinggi, bila hujan reda maka air surut. Bila air hujan menggenang dikarenakan masih antri untuk masuk ke selokan,” terang Apip Permana, Kepala Kominfo Pemerintah Kota Kediri saat dikonfirmasi Rabu malam. Memang, selang dua jam kemudian setelah hujan deras mulai sekira pukul 16.00 wib ini, akhirnya berangsur – angsur surut.
“Namun ini tambah ngeri, dibanding sebelumnya karena banjirnya semakin tinggi dan pasti warga dirugikan. Tentunya pasti ada kerusakan, harusnya pihak pemerintah kota memikirkan hal ini meski menyatakan telah membangun atau merenovasi saluran. Namun faktanya bukan solusi, apalgi bila debit air di Sungai Brantas juga tinggi. Lalu buat apa dibangun Taman Brantas pada aliran sungai? Justru berpotensi berdampak terjadinya banjir,” ungkap Denny, salah satu relawan peduli lingkungan. (nng)
