IRINGAN MOBIL : Iring-iringan mobil datang di Desa Sumurgeneng Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban dengan dikawal mobil Patwal (dok/duta.co)

TUBAN | duta.co – Para netizen dibuat heboh saat video yang memperlihatkan warga Desa Sumurgeneng Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban borong 17 mobil baru dengan pengawalan polisi viral dimedia social.

Video berdurasi kurang dari satu menit itu ramai di media sosial (medsos), usai diunggah oleh salah satu akun bernama Berkelana ke grup Facebook Jaringan Informasi Tuban (Jitu) dengan diberikan keterangan “Barokallah dan tiga emoticon tangan menadah” pada Minggu (14/2/2020). Sontak postingan tersebut di banjir komentar beberapa warganet.

Kepala Desa Sumurgeneng Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Gihanto saat dikonfirmasi Selasa (16/2/2021) membenarkan ada rombongan mobil yang datang dengan kawalan polisi. Sebelumnya sudah ada sekitar 159 mobil baru yang di beli warga Sumurgeneng dengan cash. Dan hingga saat ini jumlah mobil yang dimiliki warga desa yang dijuluki kampong milyader itu berjumlah 176 mobil.

“Iya benar, kemarin warga saya beli mobil yang dikawal oleh polisi kalau tidak salah ada sekitar 17 unit mobil yang baru datang,” terangnya.

Lebih lanjut Gihanto menambahkan warga yang membeli mobil itu menggunakan uang dari pembayaran pembebasan lahan mega project pembangunan Kilang Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) di wilayah Kecamatan Jenu. Meraka telah mengambil uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban.

“Itu yang kemarin sempat menolak kilang minyak dan akhirnya uangnya melalui konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban” ungkapnya.

Gihanto juga tidak menyangka menyangka kalau Desa Sumurgeneng bisa menjadi kampung miliyader, karena menurutnya sejak dulu warga kebanyakan mencari nafkah dengan bertani. Dari hasil pembebasan lahan tersebut ada yang digunakan untuk membeli tanah, membangun atau merehab rumah.

“Alhamdulillah, warga bisa menerima dan menggunakan uang hasil pembebasan lahan sesuai keinginan dan kebutuhan mereka, termasuk membeli tahan, merehab atau membangun rumah bahkan tidak sedikit yang membeli mobil,” ucap Kepala Desa Sumurgeneng itu.

Siti Nurul Hidayatin salah seorang warga Sumurgeneng yang lahannya turut dibebaskan untuk pembangunan mega project kilang minyak Tuban menyampaikan dirinya tidak menyangka bisa seperti ini, meski begitu dirinya bersyukur dari hasil pembebasan lahan itu ia gunakan untuk untuk investasi, beli rumah, didepositkan serta untuk beli mobil.

“Ya saya bersyukur bisa beli mobil dan investasi. Selain itu dengan adanya pembebasan tanah ini warga Sumurgeng jadi makmur, dan desa saya sekarang terkenal menjadi kampung miliyader” pungkas Siti Nurul Hidayatin.

Sebatas diketahui, Proyek pembangunan kilang minyak yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084, red). Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar.

Dari luas lahan tersebut, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.

Kilang Tuban ini juga diproyeksikan menjadi salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. (sad)