Wahyu P Kuswanda (Ketua Dewan Juri) berselebrasi secara daring dengan Tim Kuya BieFong ITB sebagai juara pertama Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Ke-7 /2021. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Tim Kuya BeiFong dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil  meraih juara pertama lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Ke-7, 2021 dengan nilai 90,4.

Kemenangan tim yang beranggotakan Jovan Thierry Salim, Javaughn Abel Irawan dan Deric itu diumumkan pada Closing Ceremony Civil Expo ITS 2021 yang diselenggarakan secara daring, Minggu (28/11/2021) malam.

Sebagai juara kedua adalah Tim Pacivic Piezocone dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dengan nilai 82,8 dan juara ketiga adalah Tim Navigasi dari Universitas Indonesia (UI) dengan nilai 81,6. Sedangkan sebagai juara harapan I adalah Tim Circle Gayeng dari Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan nilai 80,8 dan juara harapan II adalah Tim Niswara dari Universitas Indonesia (UI) dengan nilai 80,0.

Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional ke-7/2021 yang bertajuk Inovative Planning in Soil Recovery for Post-Disaster itu diselenggarakan oleh Panitia Civil Expo ITS 2021 didukung oleh Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) dan disponsori PT Teknindo Geosistem Unggul.

Lomba dilaksanakan secara daring mulai 25 September 2021 hingga 26 November 2021. Penjurian babak final dilaksanakan 27 November 2021. Dan pemenangnya diumumkan 28 November 2021.

 Ketua Dewan Juri, Ir wahyu P Kuswanda  mengatakan lomba kali ini diikuti 40 tim yang berasal dari 20 perguruan tinggi di Indonesia. Setelah dilakukan babak penyisihan, terpilih 10 tim finalis dengan tema lomba perancangan perbaikan kelongsoran tanggul lumpur Sidoarjo. Para peserta dengan berbagai inovasi tampil di depan dewan juri   yakni Wahyu P Kuswanda (PT Teknindo Geosistem Unggul), Dr  James Jatmiko Oetomo, Dr  Yustian Heri Suprapto, Dr Eng Ardy Arsyad dan Dr Luky Handoko  dari HATTI.

“Para finalis diminta untuk melakukan analisa teknis penyebab kelongsoran tanggul. Kemudian melakukan analisa dan perancangan teknis perbaikannya. Selanjutnya membuat gambar teknis, rencana jadwal pelaksanaan serta rencana biayanya. Semuanya itu harus diselesaikan dalam waktu 22 jam pada 25 dan 26 November 2021,” katanya dalam rilis, Senin (29/11/2021).

Wahyu P Kuswanda yang juga Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul  mengaku mendukung penuh lomba ini. Sudah tujuh tahun perusahaannya menjadi sponsor lomba ini. “Kami ingin mengenalkan secara dini pekerjaan geoteknik kepada mahasiswa. Sekaligus melahirkan bibit-bibit unggul ahli geoteknik yang masih sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ungkapnya.

Jovan Thierry Salim Ketua Tim Kuya BeiFong ITB yang berhasil menyabet gelar Juara pertama mengaku senang karena usaha yang telah dilakukannya telah terbayarkan. Jovan mengaku bersama timnya telah mempersiapkan diri  sejak Juni 2021.

“Tentunya kami sangat senang, usaha kami telah terbayarkan. Karena kami telah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba ini sejak bulan Juni. Persiapan kami sekitar 5 sampai 6 bulan,”  tutur Jovan. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry