Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (FT/BBC)

YERUSALEM | duta.co – Israel tak pernah puas. Senin malam 27 Maret 2017, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengizinkan anggota kabinet kementerian dan Knesset Zionis Israel untuk memasuki Masjid Al-Aqsa setelah bulan suci Ramadan mendatang.

Kebijakan baru ini dikeluarkan PM Benjamin Netanyahu untuk menjaga emosi umat Islam di seluruh dunia menjelang datangnya bulan suci Ramadhan yang kurang dari 2 bulan. Setelah itu, mereka akan paksakan kehendak.

Dalam rapat konsultasi dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Gilad Araden, kepala Shin Bet (dinas keamanan internal) Nadav Orgeman, dan pemimpin keamanan lainnya, Netanyahu memutuskan mencabut larangan memasuki Masjid Al Aqsha yang telah diberlakukan sejak beberapa tahun silam.

Informasi yang diperoleh surat kabar Yediot Ahronot dan Channel II Zionis Israel menyatakan bahwa kebijakan baru ini akan dilaksanakan dengan syarat tidak terjadi ketegangan dan bentrokan dengan umat Islam di Masjid Al Aqsha hingga berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Sejak bulan Oktober 2015, PM Netanyahu memutuskan untuk mencegah menteri dan anggota Knesset memasuki Masjid Al-Aqsa dengan latar belakang meningkatnya serbuan warga Yahudi ke Masjid Suci ketiga Umat Islam.

Langkah ini dilakukan PM Netanyahu untuk meredakan ketegangan setelah bentrokan yang terjadi di dalam Masjid akibat kunjungan anggota kabinet atau pun Knesset Zionis Israel.

Menurut catatan Channel II Zionis Israel menyatakan bahwa di tahun 2016 kemarin terjadi peningkatan penyerbuan warga Yahudi ke Masjid Al Aqsha sebesar 40%. Kondisi ini jelas mengusik ketenangan umat Islam di sana. Padahal, sudah jelas, Al Aqsha adalah masjid bersejarah dan kebanggaan umat Islam dunia. (shorouk/ram,em)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry