Teguh Setya Budi saat berbicara dalam seminar nasional di Unusa Rabu (25/10). Duta/endang

SURABAYA|duta.co – Sungguh miris. Ternyata banyak kepala daerah di Indonesia yang terkena kasus hukum. Dari data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RO, dari 2004 hingga September 2017, ada 390 kepala daerah yang tertangkap karena berbagai kasus hukum mulai narkoba hingga terkena operasi tangkap tangan (OTT).

Data itu diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemendagri, Teguh Setyabudi dalam diskusi Memilih Pemimpin Jatim yang digelar Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim di Kafe Fastron Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (25/10).

“Dari kasus-kasus ini partai politik senagai pengusung calon pemimpin juga harus cerdas dalam memilih kadernya. Harus benar-benar selektif. Jangan sampai terjadi lagi pilkada 2017 di mana ada 10 calon terpilih justru tersangka kasus korupsi. Karena itu selain parpolnya cerdas, masyarakat juga sebagai pemilih  harus cerdas melihat calon-calonnya. Harus ditelisik track record masing-masing,” jelasnya.

Dikatakannya, kasus-kasus itu sungguh memalukan. Teguh berharap kasus semacam ini tidak terjadi di Jawa Timur. Apalagi Jatim akan menggelar pilkada untuk pemilihan gubernur, 13 pemilihan bupati dan 5 pemilihan walikota. “Jatim cukup besar pengaruhnya. Penduduknya besar 40 juta dari 250 juta penduduk Indonesia. Pilkada 2018 nanti adalah yang terbesar karena yang ikut adalah daerah yang penduduknya besar-besar. Ada 171 daerah yang menggelar pilkada. Pilkada rasa pilpres,” tandasnya.

Teguh yang hadir mewakili Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ini juga mengatakan pemerintah sudah berupaya untuk  melakukan banyak hal untuk memberikan pengarahan kepada para kepala negara agar tidak melakukan penyimpangan terutama korupsi. “Pengarahan bukan hanya untuk pimpinan daerahnya tapi juga untuk istrinya karena peran istri itu sangat penting agar suami tidak korupsi,” tuturnya.

Selain itu diungkapkannya, pemerintah juga berupaya untuk menaikkan tunjangan kepala daerah agar niatan korupsi bisa ditekan. “Namun apa itu mengatasi masalah? Saya pikir belum tentu karena yang terpenting itu adalah sikap mental untuk tidak korupsi,” tukasnya. end

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry