TEROBOSAN: Kepala Bagian BPJ dan Pembangunan Kota Mojokerto melakukan langkah terobosan dengan melakukan lelang lebih awal. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tidak mau lagi terjadi proyek mana seperti pada tahun lalu. Untuk itu, pada tahun 2023 ini, Pemkot Mojokerto melakukan langkah terobosan dengan melakukan proses lelang proyek lebih awal.

Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Pembangunan Sekretariat Pemkot Mojokerto Muraji mengatakan, saat ini OPD-OPD di lingkup Pemkot Mojokerto tengah mengimput item proyeknya masing-masing pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).

Sehingga, semua proyek di Pemkot Mojokerto yang akan dilelang nantinya akan tayang pada SIRUP. “Sudah tayang tapi belum semuanya. Masih dalam tahap karena bersamaan dengan daerah lain seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya (Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) masing-masing mempersiapkan dokumen lelang. Jika dokumen sudah lengkap maka akan dikirim ke BPJ.

Berikutnya, BPJ akan memeriksa ulang kelengkapan dokumen lelang. “Kalau sudah dinyatakan lengkap maka proyek akan dilelang. Lelang akan diumumkan melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik),” katanya.

Lelang proyek di Kota Mojokerto akan dimulai pada bulan Januari iini dan ditargetkan pada bulan Agustus nanti semua proyek sudah rampung dilelang. “Ya kita kebut lelangnya supaya cepat selesai,” imbuhnya.

Menurut man sekretaris DPU ini, lelang proyek di Kota Mojokerto pada tahun ini sengaja dilakukan lebih awal dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan gunakan menghindari adanya proyek mangkrak akibat pengerjaan proyek yang dilakukan di akhir tahun.

“Dengan dilakukan lelang lebih awal, maka masih ada waktu untuk menyelesaikan jika ada proyek yang putus kontrak. Pengerjaan proyek yang putus kontrak dapat diberikan kepada pemenang lelang ke dua, sehingga proyek dapat diselesaikan sebelum akhir tahun,” jelasnya.

Pada tahun 2022 lalu memang tidak ada proyek yang mangkrak meski diakui ada beberapa proyek yang batas wak penyelesainnya molor. Namun, pada tahun sebelumnya ada beberapa proyek yang mangkrak.

“Salah satu penyebab proyek mangkrak atau putus kontrak karena waktu pengerjaanya mendekati akhir tahun. Sehingga tidak cukup waktu untuk menyelesaikannya. Nah, kita tidak mau itu terjadi lagi. Makanya di tahun ini kita kebut lelangnya supaya pengerjaanya tidak berhimpitan dengan akhir tahun,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry