PEMBUKAAN : Pembukaan 'Petualangan Anak Siaga Hansaplast' kerjasama Hansaplast dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dengan program train the trainers untuk 250 anak SD kabupaten dan Kota Malang di Kusuma Agro Batu. (duta.co/imam)

MALANG | duta.co – Indonesia dengan demografi yang masuk katagori rawan bencana alam perlu edukasi sejak dini kepada anak usia sekolah muai Sekolah Dasar (SD).  Tujuannya satu, meminimalisir korban bencana alam yang terjadi di masing-masing daerah dengan jenis bencana yang beragam.

Untuk alasan itulah, Hansaplast bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar program train the trainers untuk 250 anak sekolah dasar di Malang. Bagi Hansaplast, ini kerjasama tahun kedua kerjasama dengan PMI, sementara Hansaplast sudah melakukannya sejak empat tahun lalu secara berkala di beberapa daerah di Indonesia.

Marketing Manager Hansaplast, Setiawan Saputra mengatakan kegiatan ‘Petualangan Anak Siaga Hansaplast’ merupakan bagian dari program Anak Siaga Hansaplast yang sudah dijalankan sejak 2015 dan hingga kini sudah melatih lebih dari 150.000 anak sekolah dasar seputar pertolongan pertama.

Pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini sudah dilangsungkan di Jakarta, Bandung dan Surabaya. “Tahun ini kami adakan di Malang karena Malang ini kotanya Hansaplast. Lahir dari Malang dan 99 persen bahan bakunya dari Malang karena pabrik Hansaplast dan aneka produk first aid juga dari Malang,” kata Marketing Manager Hansaplast, Setiawan Saputra disela pembukaan ‘Petualangan Siaga Hansaplast’ di Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Sabtu (27/4/2019).

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (27-28 April 2019). Selama program ini siswa yang mengikuti kegiatan ini diberikan edukasi mengenai topik-topik berdasarkan buku seri Anak Siaga Hansaplast yaitu Pertolongan Pertama, Apa itu Luka dan Siaga Bencana.

Setiawan Saputra menambahkan selama dua hari kegiatan diisi dengan aneka permainan dengan focus utama pengetahuan para siswa seputar materi Pertolongan Pertama yang mereka pelajari juga akan diuji dengan menggunakan permainan ular tangga yang seru untuk anak-anak. Selain edukasi dan permainan, tim pelatih dari PMI juga memberikan sesi khusus peer to peer training kepada siswa untuk melatih mereka menjadi pelatih di bidang pertolongan pertama.

“Setelah menerima pelatihan, para siswa diharapkan dapat kembali ke sekolah masing-masing dan menjadi pelatih pertolongan pertama bagi teman sekolah mereka,” jelasnya.

Sementara itu Pengurus PMI Pusat, Ketua Bidang PMR dan Relawan Palang Merah Indonesia, Muhammad Muas mengatakan para siswa juga diedukasi dalam memberikan pertolongan pertama pada setiap kejadian bencana.

“Dalam memberikan pertolongan, kita harus melakukannya tanpa membedakan agama, suku dan ras. PMI sangat mendukung kegiatan seperti ini. Edukasi anak sejak dini sangat penting dan kita punya jenjang Palang Merah Siaga, Remaja mula dari bawah. Mulai SD, SMP dan SMA dan akhirnya bisa menjadi relawan tangguh yang menjadi pioneer sekaligus jadi penyebar di masyarakat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, untuk lebih intensifkan edukasi siaga bencana, Hansaplast bersama PMI juga menerbitkan seri buku Anak Siaga Hansaplast yang terdiri dari tiga buku ditujukan khusus untuk anak-anak. Materi yang ada di buku disajikan dalam bentuk animasi yang lebih mudah dipelajari anak-anak.

“JIka tahun lalu kami mendatangi sekolah untuk edukasi dan pelatihan, tahun ini kami mengumpulkan mereka untuk dukasi dan pelatihan yang lebih intensif dan program selama dua hari outdoor sambil berkemah. Dengan pelatihan ini, kami berharap para siswa akan kembali ke sekolah mereka dengan kemampuan untuk melatih dan mengedukasi sesama teman sekolah mereka seputar pertolongan pertama,” ujar Muhammad Muas. (imm/rio)

PEMBUKAAN : Pembukaan ‘Petualangan Anak Siaga Hansaplast’ kerjasama Hansaplast dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dengan program train the trainers untuk 250 anak SD kabupaten dan Kota  Malang di Kusuma Agro Batu. (duta.co/imam)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry