SURABAYA I duta.co – Bakal calon Wali Kota Surabaya Zahrul Azhar Asumta As’ad atau Gus Hans memandang banyak pabrik yang berancang-ancang pindah ke zona tiga diantaranya Nganjuk dan Ngawi. Hal itu karena UMK di Surabaya tinggi.

Karena itu, Gus Hans mengatakan sudah saatnya tidak berpikir soal industri padat karya, melainkan bagaimana mengembangkan industri kreatif. “Punya kemampuan akan informasi tekhnologi (IT) mutlak harua dimiliki kalau ingin mengembangkan industri kreatif,” terangnya, Rabu (12/3)

Selain itu, menurut mantan juru bicara tim kampanye Khofifah-Emil dalam Pilgub Jatim tersebut hal penting lainnya adalah integritas dan hati yang tulus. “Pemerintah daerah juga dituntut peran konkret dalam pengembangan industri kreatif,” ujarnya.

Misalnya, kata Gus Hans, pemerintah kota bisa menyediakan gedung-gedung pemerintahannya sebagai co working space. “Bandung, Yogyakarta dan Malang masuk sebagai kota industri kreatif, sedangkan Surabaya tidak. Apa yang salah? Ternyata masalahnya di komunikasi yang belum linier,” ungkap Gus Hans.

Gus Hans menekankan, wali kota sebagak eksekutor dalam hal ini. Karenanya perlu komunikasi yang baik dari Wali kota secara horisontal dengan menggerakkan para pemuda di kampung untuk aktif terlibat.

“Wali kota juga dituntut mampu berkomunikasi secara vertikal dengan instansi diatasnya, Gubernur misalnya agar sinergi dalam pengembangan program industri kreatif,” pungkas kader Partai Golkar ini. Azi

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry