KEDIRI | duta.co – Kejadian di Jl. Raya Plosoklaten–Wates yang dialami rombongan MWC NU Kademangan Kabupaten Blitar, hanya berjarak sekitar 400 meter dari Mapolsek Plosoklaten pada Minggu (28/10/2018), ternyata juga dialami rombongan Kelompok Pendamping Desa Kabupaten Kediri, usai mengikuti Istighotsah Kubro digelar PWNU Jawa Timur di GOR Delta Sidoarjo.

“Terkait kejadian Plosoklaten, saya mendapat laporan atas kejadian namun belum menerima laporan resmi secara 5W 1H. Namun kejadian juga dialami rombongan Kelompok Pendamping Desa, saat melintas di Jalan Raya Perak, juga dilempar kacanya,” terang Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri, Munasir Huda.

Meski demikian, kejadian dialami Jamaah NU Kabupaten Kediri ini tidak parah, hanya kaca depan Elf saja yang retak. Disinggung terkait bentuk pengamanan, Munasir Huda menjelaskan bahwa setiap rombongan MWC, di dalam terdapat anggota Banser ditugaskan melakukan pengamanan.

 “Awalnya ingin melakukan pengawalan dengan naik sepeda motor, namun tidak diijinkan oleh pihak panitia penyelenggara. Akhirnya anggota Banser ikut di setiap mobil rombongan. Sementara dibantu pihak Kepolisian, kita dikawal hingga ke lokasi acara di Sidoarjo,” terangnya.

 Namun pengawalan dilakukan pihak Kepolisian ini tidak sepenuhnya dilakukan saat mengawal rombongan kembali usai mengikuti Istighosah. “Yang terlihat hanya rombongan MWC Badas, Pare dan Kandangan yang saat berangkat dan pulang dikawal oleh kendaraan Polsek masing–masing,” jelas Ketua GP Ansor ini sembari minta nahdliyin tidak terpancing. Serahkan kepada polisi dan harus ditangkap pelakunya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry