Keterangan foto: Ketua Dewan Kehormatan PMI Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen bersama tokoh Buddha, Bhante Piyadhiro Thera seusai kegiatan pemberian penghargaan DDS 50 dan 70 Kali di Gradhika Bhakti Praja. (dok)

SEMARANG | duta.co – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut pelaku donor darah sukarela (DDS) merupakan pahlawan yang jasanya tidak tertulis, “Pendonor darah PMI merupakan pahlawan-pahlawan yang jasanya tidak ditulis, penghormatan ini merupakan suatu rasa perhatian dari pemerintah atas aksi kemanusiaan,” kata Ganjar.

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini menegaskan hal itu saat memberikan pengarahan dan menyerahkan penghargaan Donor Darah Sukarela (DDS) secara simbolis di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (08/11/2021) siang.

Dia jelaskan, donor darah merupakan bentuk aksi kemanusiaan yang dilakukan secara sukarela. Dia sebut banyak masyarakat secara sukarela mendonorkan darah mereka melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Atas kesukarelaan tersebut, PMI Jateng memberikan penghargaan kepada sukarelawan DDS yang telah melaukan donor darah sebanyak 50 kali dan 75 kali.

“Yang perlu dikampanyekan saat ini adalah, di‘sesep’ (diambil/disedot) darahnya itu sehat. Saat ini, alat untuk periksa antigen telah dapat dibuat di dalam negeri kita sendiri, namun darah hingga saat in belum ada yang bisa membuat,” kata Ganjar sembari menyapa peserta lain secara daring/online.

Senada, Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng, H Taj Yasin Maimoen mengapresiasi para sukarelawan DDS yang telah menyumbangkan darah kepada yang membutuhkan melalui PMI di Jateng. “Saat ini, kami PMI Jateng dalam rangkaian ulang tahun PMI, kami berikan penghargaan kepada Donor Darah Sukarela yang ke 50 kali dan 75 kali. Salah satunya Bhante Piyadhiro Thera. Ini adalah wujud bahwa ini adalah pergerakan kemanusiaan, dan Bhante sudah mendonor ke 54,” kata Taj Yasin.

Menurut Taj Yasin yang juga Wakil Gubernur Jateng, DDS adalah gerakan kemanusiaan. Sebab, banyak jiwa yang terselamatkan adanya gerakan donor darah, “Ayo donorkan darah kita karena satu tetes darah adalah kehidupan. Maka saya mengajak ke masyarakat, yuk kita rutin donor darah tiga bulan sekali,”Maka saya mengajak ke masyarakat, yuk kita rutin donor darah tiga bulan sekali,” ajaknya.

Dalam kesempatan itu, Panglima Santri Gayeng Nusantara ini juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa saat ini telah masuk ke musim hujan. Dia ingin agar PMI di Jawa Tengah melakukan antisipasi penanggulangan penyakit seperti, DBD dan penyakit lain yang kemungkinan butuh darah. Sehingga donor darah menjadi langkah penting untuk mengantisipasi hal tersebut.

Sebagai informasi, total 1.070 DDS mendapatkan penghargaan atas jasa menyumbang darah. Jumlah tersebut antara lain 835 orang telah berdonor 50 kali dan 235 orang melakukan donor 75 kali. Sehingga PMI di Jawa Tengah dapat memenuhi 97% kantong darah di rumah sakit dan 98% pemenuhan plasma konvalesen

Sementara, Bhante Piyadhiro Thera, mengatakan dia mendonorkan darah untuk membantu yang membutuhkan dan juga menambah kebajikan serta untuk alasan kesehatan. Bhante adalah tokoh agama yang bertugas di Wihara Ratanavana Arama Lasem. Ia juga menggerakkan pengikut Buddha untuk donor darah. Juga mengajak masyarakat sekitar untuk turut menyukseskan kegiatan kemanusiaan tersebut.

”Walaupun berbeda agama namun umat manusia merupakan sahabat dalam kemanusiaan. Sehingga kalau bisa menolong ya kita menolong. Sebaik-baiknya orang adalah yang bisa memberi manfaat kepada yang lainnya,” pungkasnya. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry