Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi (bawah tengah) bersama jajaran dekanat dan dosen selepas acara FGD bertajuk “Reorientasi Kurikulum Dan Manajemen Pembelajaran Berbasis MBKM Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa”. Nampak narasumber FGD ini, Dr Dian Agustia SE MSi Ak CA (atas).

MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) menggandeng Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Fakultas favorit ini berikhtiar untuk reorientasi kurikulum dan mengevaluasi tata kelola perkuliahan yang selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Menurut Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi bahwa kurikulum merupakan “ruh” pendidikan yang harus dievaluasi secara inovatif, dinamis, dan berkala. Menurutnya kurikulum harus sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEKS, kompetensi yang diperlukan masyarakat dan pengguna lulusan.

“Maka perubahan kurikulum dengan demikian menjadi keniscayaan,” ungkap Dekan yang dikenal inovatif ini, Selasa (14/09).

Hal tersebut disampaikan Diana dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar secara luring dan daring. Dengan mengusung tajuk “Reorientasi Kurikulum Dan Manajemen Pembelajaran Berbasis MBKM Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa”. Kegiatan FGD ini dilaksanakan dalam rangka hibah dari Kemendikbud Ristek yang telah dimenangkan oleh Fakultas ini.

Dekan FEB Unisma menyatakan pula, bahwa menilik Permedikbud No 3 Tahun 2020 berbarengan dengan kebijakan MBKM menuntut reorientasi kurikulum secara mendasar. Disamping perguruan tinggi dihadapkan pada tantangan Revolusi Industri 4.0 dan masalah pandemi, yang menuntut manusia untuk harus beradaptasi dengan kemampuan literasi baru yang berporos kepada akhlak mulia.

“FEB Unisma telah menjalankan upaya-upaya rekonstruksi kurikulum sejak 2020. Dimana kurikulum selaras kebutuhan Era Revolusi Industri 4.0,” ujarnya.

Fakultas ini juga melanjutkan dengan review kurikulum OBE dan MBKM pada tahun ini untuk memantapkan lagi dengan melibatkan seluruh komponen dengan mengundang profesi yaitu Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik Prof Dr Dian Agustia SE MSi Akt CA.

Prof Dian Agustia sendiri dalam FGD ini menjelaskan bahwa ada hal-hal yang merubah kondisi perguruan tinggi dan yang berhubungan dengan MBKM. Diantaranya revolusi industri 4.0 dan pandemi covid-19 yang memperkuat adanya teknologi informasi sehingga pembelajaran saat ini masih berjalan secara daring sejak 2020.

Dengan perubahan ini, mau tidak mau Perguruan Tinggi terjadi bertrasformasi dan bergerak. Perguruan Tinggi mengikuti suatu ancaman lalu mengubah menjadi suatu kesempatan pada saat mendesain ulang kurikulum, sehingga mahasiswa yang lulus memiliki Soft Skill dan Hard Skill yang sesuai dengan kebutuhan.

Ketua IAI menguraikan pula, bahwa melalui prakarsa 6.1 IAI dalam program Kampus Merdeka yaitu membekali akuntan dengan keahlian komptensi mutidisipliner, kemampuan metaanalitical, kemampuan social, menyesuakan kurikulum pendidikan akuntansi yang mengakomodir perkembangan bisnis dan disrupsi bisnis.

“IAI sebagai ujung tombak Rejuvenating the Profession, mengkampanyekan profesi akuntansi sebagai Agen of Thrust penjaga laporan keuangan,” tuturnya.

Prof Dian Agustia, mengutarakan pula Ikatan Akuntasi Indonesia bekerjasama pula dengan pemangku kepentingan lainnya. Dengan tujuan kerjasama tersebut untuk mengukuhkan integritas dan praktik profesi lainnya dan perlindungan hukum profesi akuntan, juga pengguna jasa akuntan professional serta pengguna laporan keuangan. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry