Supangat, M.Kom, Ph.D, ITIL., COBIT., CLA – Dosen Etika Teknologi Siber dan Kaprodi Sistekin, Fakultas Teknik, Untag Surabaya

ETIKA dan keterampilan dalam sebuah proses pengumpulan data pada teknologi siber dapat mempengaruhi kehidupan kita. Telah terdapat banyak kasus dalam teknologi siber di Indonesia.

Seperti pelanggaran privasi data yang mengakibatkan kerugian bagi pengguna, pencurian identitas menggunakan data pribadi secara tidak sah dan penyalahgunaan data oleh perusahaan tanpa persetujuan pengguna.

Dalam hal ini maka pentingnya mengedepankan etika dalam teknologi siber, selain untuk menjaga kerahasiaan data dan mencegah serangan siber , etika dalam teknologi siber dapat membangun kepercayaan publik.

Pada etika teknologi siber juga mengusung konsep transparansi artinya menginformasikan pengguna mengenai pengumpulan data, penggunaan dan penyimpanan data secara jujur dan terbuka.

Dalam etika teknologi siber juga mengusung konsep transparansi artinya menginformasikan pengguna mengenai pengumpulan, penggunaan dan penyimpanan data secara jujur dan terbuka.

Etika dalam penggunaan data secara pribadi dapat dilakukan dengan cara yang pertama itu kerahasiaan data. Kerahasiaan  data  itu berarti menjaga kerahasiaan data dan informasi pribadi dan menggunakan data sesuai dengan hak dan persetujuan pemiliknya.

Yang kedua keterbukaan informasi yaitu memberikan informasi yang jelas dan terbuka tentang penggunaan data dan penyimpanan data pribadi. Yang ketiga bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari penggunaan data pribadi yang tidak etis.

Etika dalam penggunaan data oleh sebuah perusahaan itu yang pertama harus izin dan persetujuan. Mendapatkan izin dan persetujuan sebelum mengumpulkan data pribadi pengguna. Yang kedua transparansi penggunaan yaitu menjelaskan tujuan dan cara penggunaan data yang dikumpulkan secara jelas dan transparan. Yang ketiga terkait dengan keamanan data. Keamanan data ini berarti memastikan keamanan dan perlindungan data yang telah dikumpulkan dari serangan atau akses yang tidak sehat.

Sementara itu juga terdapat upaya-upaya untuk menjaga etika dalam pengumpulan data. Yang pertama kode etiknya kode etik ini menerapkan dan mengikuti kode etik dalam pengumpulan dan penggunaan data. Yang kedua pengecekan keamanan data.  Ini berarti memastikan perlindungan data dengan penggunaan teknologi keamanan yang tepat. Dan yang ketiga pendidikan dan pelatihan. Pendidikan pelatihan ini berarti yang mengedukasi dan melatih individu tentang etika dalam pengumpulan data pada teknologi siber.

Profesional dalam teknologi informasi itu harus menghormati prinsip etika dalam pekerjaannya. Hal ini termasuk dalam pembuatan dan penggunaan program. Karena itu penting untuk memprioritaskan berbagai aspek dalam menerapkan etika dalam teknologi siber.

Selain itu di era teknologi siber Selain itu, etika dan legalitas dalam pengumpulan data harus bertanggungjawab. Kita perlu memahami tujuan penerapan etika dalam teknologi siber di antaranya integritas kepercayaan dalam penggunaan teknologi siber serta mendorong adopsi teknologi yang bertanggung jawab.

Pengertian etika dan legalitas dalam pengumpulan data etika dalam pengumpulan data itu mengacu pada prinsip-prinsip moral dan perilaku yang harus kita ikuti. Sementara legalitas itu berfokus pada paduan hukum dalam pengumpulan, pengolahan dan penggunaan data.

Lalu apa saja prinsip-prinsip etika dalam pengumpulan data? Ada empat prinsip etika dalam pengumpulan data antara lain yang pertama yaitu transparansi, yang kedua konsentu, dan metiga adalah meminimalisasi data dan keempat terkait keamanan.

Transparansi ini menginformasikan individu tentang tujuan dan cara pengumpulan datanya. Konsentu ini memperoleh izin secara jelas sebelum mengumpulkan data pribadi seseorang. Yang ketiga meminimalisasi data yakni pengumpulan data yang relevan proporsional dan wajar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dan yang keempat keamanan keamanan ini berarti melindungi data dari akses yang tidak sah, kerusakan dan kebocoran.

Dalam pengumpulan data terkadang juga terdapat tantangan dan  kontraversi seperti yang pertama kekurangan kesadaran di mana banyak orang itu tidak menyadari sebuah resiko dan dampak dari pengumpulan data yang tidak etis.

Yang kedua penyalahgunaan data pribadi secara ilegal atau tidak etis oleh pihak lain. Yang ketiga peralatan teknologi dan teknologi ini yang dapat mengumpulkan data tanpa diketahui pengguna. Dan yang keempat potensi kebocoran data yang dapat mengakibatkan kerugian dan pelanggaran privasi.

Untuk itu negara hadir dalam menjamin penggunaan dan pengolahan data sesuai aturan yang berlaku. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry