PERSIK : Risna Prahalabenta terpaksa tidak bisa main di dua sisa pertandingan terakhir (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Bermain di Stadion Bumi Wali Tuban, Senin (30/9), Persik Kediri dijamu Persatu Tuban berakhir dengan skor 2 -1 untuk tim tuan rumah. Sempat mencetak gol dari kaki  Ady Eko Jayanto menit ke-70. Namun, selang 9 menit dibalas dengan tendang keras Fajar Ramadhan dan disusul hadiah tendangan pinalti Mamadou Lamarana.

Dewi Fortuna tidak berpihak pada tim Macan Putih, berharap keberuntungan dengan memakai jersey baru warna putih, menerapkan pola 5-4-1 atas absennya striker andalan, Septian Satria Bagaskara, karena cidera pergelangan kaki. Sempat kewalahan di menit awal, selama babak pertama berlangsung, kedua tim saling serang dan kedudukan sementara tetap 0-0.

Aksi protes sempat terjadi di menit 34, saat Risna Prahalabenta menerima kartu kuning kedua setelah tanpa sengaja menjatuhkan pemain Tuban. Wasit Untung dari DKI Jakarta, akhirnya memberikan kartu merah. Memasuki babak kedua, Persik sebenarnya sempat unggul di menit ke-70 melalui tendangan Ady Eko Jayanto. Setelah tendangan keras Faris Aditama mental setelah diblok kiper Persatu, Rully Desrian.

Namun selang 9 menit, tuan rumah membalasnya setelah Fajar Ramadhan mampu memanfaatkan bola liar di kotak pinalti usai kemelut hasil sepak pojok. Hadiah pinalti pun diberikan kepada tim tuan rumah, setelah Edo Febriansyah terlihat mengambil kaki M. Rais dan wasit langsung menunjuk titik putih. Meski para pemain dan official sempat mogok bertanding namun tidak mengubah keputusan.

Hadiah tendangan pinalti dilakukan Mamadou Lamarana dieksekusi dengan sempurna, kemenangan 2-1 untuk tim Persatu Tuban. Sekaligus membalas 3 kali pertemuan yang belum pernah dari tim Persik Kediri. Dengan dua sisa pertandingan tersisa, menjamu Persu Sumenep dan Bogor FC, tidak ada pilihan bagi anak asih Budiardjo Thalib untuk meraih poin penuh. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry