Kegiatan sertifikasi tenaga konstruksi yang dilaksanakan DPUTR Gresik. (FT/muchshopii)

GRESIK- Kendati pekerjaan infrastruktur tersendat imbas anggaran untuk pembangunan  di alihkan untuk penangangan covid-19, tetapi Pemkab Gresik melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) tetap melaksanakan pembekalan dan sertifikasi tenaga konstruksi via daring, pada Selasa (8/9).

Menurut Kabid Bina Jasa Konstruksi DPUTR Gresik, Imam Basuki, bahwa, permintaan tenaga Konstruksi di Gresik yang tinggi. Saat ini Jumlah tenaga konstruksi di Gresik sekitar 10 ribu orang. Sedangkan tenaga konstruksi yang bersertifikat hanya sekitar 2.500 orang. Pihaknya hanya mampu melaksanakan pembekalan dan sertifikasi tenaga konstruksi hanya sekitar 300 samai 400 orang pertahun.

“Ini yang membuat kami selalu merasa perlu untuk terus menerus melakukan pembekalan dan sertifikasi kepada para tenaga konstruksi di Gresik. Hal ini sesuai PP 22 tahun 2020 yang menyebutkan Kewenangan Pemkab menyelenggarakan tenaga terampil” tandas dia.

Imam Basuki  berharap, dengan tersertifikasinya semua tenaga konstruksi di Gresik akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja konstruksi lokal untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di wilayah Kabupaten Gresik. Selain itu, akan meningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi di Gresik.

Pada pembekalan dan uji kompetensi via daring kali ini, pihak DPUTR Gresik hanya mampu mengikutkan 60 orang peserta. Mereka terdiri dari pengguna jasa konstruksi dari unsur pemerintah maupun dari pelaku jasa konstruksi. Beberapa peserta mengikuti aca ini melalui daring ditempatnya masing-masing.

Sedangkan Amin Zainullah selaku narasumber dari Persatuan Insinyur Profesional Indonesia  menjelaskan banyak hal menjadi seorang tenaga konstruksi. Yang paling penting dan dituntut dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah keselamatan kerja. Pekerja harus melengkapi alat pelindung keselamatan kerja yang sesuai kebutuhan. Mulai dari alat pelindung kepala (helm), pelindung mata dan telinga, masker, sarung tangan dan sepatu safety yang sesuai.

“Misalkan sarung tangan, kapan kita menggunakan sarungtangan dari plastic, kapan kita menggunakan sarung tangan dari kain yang berlubang, kapan kita menggunakan sarung tangan dari kulit keras. Hal ini harus disesuaikan dengan pekerjaan yang kita tangani,” papar dia. (pii)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry