KEDIRI|duta.co – Viral dikabarkan Komandan Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kabupaten Kediri sebelumnya diduduki Windoko dicopot jabatannya. Untuk sementara waktu dibiarkan kosong hingga diisi sosok yang tepat. Sat dikonfirmasi Jumat (30/10), Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten, Slamet Turmudi membenarkan atas kabar ini. “Tidak ada permasalahan, namun beliau ada tugas khusus yang tidak bisa dirangkap,” jelasnya.
Berawal dari beredarnya pesan singkat, “Selamat malam saudaraku.. Ijin menyampaikan mulai hari ini saya sudah tidak di URC BPBD Kab Kediri. Kembali ke habitat awal menjadi warga biasa dgn aktivitas bertani. Kalau saya ada salah dalam kata dan tindakan mohon maaf yang sebesar – besarnya’. Terkait hal ini, Windoko Sableng saat dikonfirmasi membenarkan atas pesan tersebut.
“Siap betul, bahwa ini merupakan kebijakan pimpinan sudah memutuskan saya harus tidak lagi mengabdi di URC BPBD. Pimpinan bilang ada tekanan politik yang mengharuskan saya tidak lagi digunakan. Sudah tadi malam diputuskan oleh para pimpinan BPBD dan sejak kemarin malam, seluruh inventaris termasuk kendaraan dinas juga sudah ditarik oleh BPBD,” ucapnya.
Informasi yang didapat, berdasarkan keputusan dalam rapat forum dihadiri semua personil dan para Pimpinan BPBD, menganggap Windoko Sableng dianggap juga terjun dalam dunia politik. “Saya bukan ASN, selama ini saya bekerja dengan sepenuh hati. Kapanpun dan dimanapun meninggalkan keluarga, apalagi saat awal – awal menghadapi wabah Covid-19,” terangnya.
Yang menjadikan dirinya menyesalkan, kenapa pencopotan jabatan ini di tengah perjuangan melawan wabah pandemi, dimana keberadaan URC BPBD telah diakui kinerjanya di masyarakat. “Namun saya berbangga diri, harus meninggalkan URC dikala tim ini telah di kenal masyarakat atas kinerja dan dedikasinya.
Mendapat kabar atas pencopotan dan kemudian Windok Sableng memilih mundur, cukup membuat kaget mantan plt. Kalaksa BPBD, Randy Agatha. Baru 10 bulan meninggalkan BPBD dan sekarang menduduki jabatan baru sebagai Bidang Pelayanan Dispendukcapil. “Saya malah tidak tahu atas kemelut yang terjadi di tubuh BPBD,” ucap Randy Agatha. (nng)
