MALANG | duta.co – Guna melahirkan lulusan berdaya saing internasioanal, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) hadirkan Dahlan Iskan. Dengan memompa kepercayaan diri mereka, diharapkan jiwa entrepreuner santri pondok pesantren ini dapat menaklukan dunia.
Seperti yang disampaikan oleh Imam Awaluddin PhD sebagai Koordinator Pelaksana Guest Lecture yang mengambil tajuk ‘Entrepreuner and Global Mindset’. Bahwa Tazkia IIBS punya tradisi menghadirkan kuliah tamu dengan mendatangkan tokoh-tokoh sukses berskala nasional. Minimal dua kali tiap tahunnya. Hal ini berkesesuian dengan program Entrepruner yang di pondok modern ini diterapkan sejak kelas 10.
“Kami selain memiliki jurusan IPA dan IPS, ada 5 jurusan lain, yakni Muslim Shcooler, ScientPlanner, dan CEO, Profesional, serta Entrepreuner. Kebetulan 60 % orangtua santri rata-rata pengusaha. Mungkin mereka diharapkan dapat meneruskan perusahaan keluarganya,” ungkap Imam Awaluddin.
Selanjutnya, Koordinator Pelaksana Guest Lecture yang menghadirkan Dahlan Iskan ini menyampaikan pula, acara ini masih dalam rangkaian Milad Tazkia IIBS yang ke 6. Mantan Menteri ini sengaja diundang untuk berbagi ilmu, diharapkan pula dapat menginspirasi santri maupun guru di Pondok Pesantren Modern ini. Termasuk pula memperkenalkan lembaga pendidikan yang kerap menorehkan prestasi internasioanal kepada para tokoh nasional.
“Kuliah Tamu ini diikuti oleh seluruh santri yang berjumlah 830. Tak hanya santri laki-laki, namun juga lewat Video Confrence disimak juga oleh santriwati di kampus Putri,” ucap Imam Awaluddin.
Tazkia IIBS memang selangkah maju dalam mengembangkan pendidikan Islam. Dalam mendidik mereka mengedepankan Morrality Excelent, Internationally Minded, dan An-Inspiring Leader. Mulai kelas 12 sudah dipetakan kelanjutan studi ke luar negeri. Dengan SDM 110 pengajar berkompetensi, 7 diantaranya S3, sedangkan S2 hingga 27 guru dan sisanya lulusan S1. Kebanyakan para guru disini lulusan dari luar negeri.
Dahlan Iskan sendiri dalam kesempatan tersebut banyak memaparkan pentingnya membangun percaya diri bagi para santri Tazkia. Dengan para pengajar lulusan luar negeri, tidak ada alasan untuk tidak percaya diri. Pengalamannya sukses membangun media 25 tahun lamanya, bersaing dengan media besar modal utamanya kepercayaan diri yang tinggi.dah
