PROBOLINGGO | duta.co – Warga Kelurahan Tisnoengaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo digegerkan dengan tewasnya seorang wanita yang diduga menjadi korban pembunuhan.

Wanita yang diketahui berusia 25 tahun asal Jl Kyai Sekar, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo tersebut bernama Nurul Fadilah. Dirinya ditemui tewas pada Rabu (20/1/2021) di kamar kosnya di Jl Letjen Sutoyo Gang V, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan, wanita itu menjadi korban pembunuhan oleh suami sirinya sendiri bernama Sahrisal warga asal Batuampar, Provinsi Riau. Saat olah TKP ditemukan ada bekas luka di bagian kepala dan lehernya.

“Pasutri siri ini sudah menikah selama 2 tahun dan mengalami cek cok keluarga sehingga suaminya pergi dan ngekos,” terang Heri Kamis (21/1/2021).

Lalu, lanjut Joko, korban menemui sang suami di kamar kosnya untuk mengantarkan pakaian, sayangnya sang suami melihat chat korban dengan laki-laki lain di hanphone sang istri dan akhirnya mereka berdua bertengkar kembali.

“Saat pertengkaran itulah, Sahrisal mencekik Nurul kurang lebih sampai 30 menit sehingga istrinya tewas. Pelaku sempat Panik dan mencoba bunuh diri dengan meminum obat nyamuk dan mencekik lehernya sendiri dengan kabel charger namun tidak bisa, akhirnya ia menyerahkan diri,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan pemilik kamar kos tersebut, Jumila, ia mengaku curiga karena kamar yang ditempati oleh pasutri siri tersebut lampunya tidak dinyalakan hingga usai maghrib.

“Karena saya curiga akhirnya saya bersama warga sekitar mengecek kondisi kamar melalui jendela. Ternyata korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa di tempat tidurnya,” ceritanya.

Pihaknya bersama warga melaporkan kejadian di kamar kos miliknya tersebut ke kepolisian. Mayat korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo.

Dari keterangan Marijo, suami pemilik kamar kos tersebut menjelaskan, Sahrisal mengaku butuh kamar selama 2 minggu dan sudah membayar kepadanya sebesar Rp 250.000.

“Sebelumnya saya tidak tahu identitasnya karena saat dimintai KTP tidak menyerahkan, alasannya menyusul,” tandasnya. hul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry