Penyerahan bantuan APD dari dosen Unusa ke Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Walau kasus terus melandai, namun kewaspadaan terhadap virus corona atau  severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) terus ditingkatkan.

Penularan juga masih rentan terjadi. Karenanya masyarakat diimbau untuk terus mematuhi protokol kesehatan di antaranya memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Salah satu yang rentan tertular adalah tenaga kesehatan (nakes). Karenanya alat pelindung diri (APD) mutlak harus digunakan saat para nakes bertugas melayani pasien baik yang Covid-19 maupun yang bukan.

Karena itu, untuk menjaga agar para nakes tidak tertular dan tetap memberikan layanan kesehatan terbaik, dua dosen dari program studi Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yakni Nunik dan Purwanti dan Andikawati Fitriasari memberikan bantuan APD.

APD itu diberikan untuk empat rumah sakit yakni RSU dr Soetomo Surabaya, RSI Surabaya Jemursari dan RSI Surabaya Ahmad Yani serta RSUD Sidoarjo. APD berupa 200 baju hazmat .

Yang menarik, APD ini merupakan hasil donasi rekan, teman dan masyarakat luas. “Kita fokus sumbang APD karena sampai saat ini masih dibutuhkan para nakes. Mereka harus tetap menggunakan APD lengkap agar tidak tertular terutama yang betugas di ruang isolasi” ujar Nunik selaku ketua tim.

Tidak hanya itu, baju hazmat ini dijahit sendiri dengan melibatkan para perajin tas. Selain memberdayakan usaha rumahan yang terdampak pandemi, membuat sendiri baju hazmat jauh lebih murah.

“Biayanya sekitar Rp 60 ribu untuk satu baju, kalau beli jadi di atas Rp 100 ribu dengan bahan yang sama. Pengabdian masyarakat ini benar-benar melibatkan banyak pihak termasuk Himpunan Mahasiswa D3 Keperawatan,” jelas Nunik. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry