LAYANI PELANGGAN : Andik Destanto saat unjuk kebolehan dalam ngebarista melayani pelanggannya. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co –Warkop (warung kopi) sudah lazim dan jamak dijumpai di sepanjang jalan di Kota malang. Namun uniknya Cafe pinggir jalan milik Andik Destanto (37 tahun), barista yang buka Cafe diatas sepeda. Himung Cafe – begitu namanya, yang ingin memperkenalkan ragam jenis kopi nusantara yang lapaknya ada di seputaran jalan Kolonel Sugiono.

Andik memang tipikal pria yang daya kreasinya tinggi. Hal tersebut ia tunjukan dengan terus belajar meracik kopi dan berusaha untuk membagi ilmunya. Padahal ia bukanlah pecandu kopi, dan keseharian juga harus berdinas menunaikan tugas sebagai Security.

Namun kegigihannya untuk memperkenalkan ribuan varian kopi di Indonesia tak menyurutkannya untuk memasyarakatkan minuman yang lagi in ini.

Ia pun harus pintar-pintar membagi waktu dalam bertugas menjadi Satpam, dengan usaha sambilannya membuka Cafe dipinggir jalan.

Terbersit di benaknya memang untuk membuka kedai Cafe yang mentereng. Namun lantaran keterbatasan modal, ia pun memutar otak, mengoptimalkan barang yang ada. Pecinta Gowes ini pun memberdayakan sepeda pancal yang dimilikinya dimodifikasi sedemikian rupa untuk bisa menggelar Street Cafe.

“Satu setengah tahun lamanya saya memperdalam ilmu meracik kopi. Dari yang sering main ke kedai kopi dan rajin bertanya. Juga sering browsing mencari literasi kopi,” ujarnya.

Kini, ia pun sudah mahir menyajikan kopi ala Cafe. Menurutnya, meracik dan penyajian setiap jenis kopi berbeda-beda sesuai karakter masing-masing kopi. Namun secara umum, teori penuangan air panas ke kopi tidak disarankan langsung dituang semua. Tapi dituang dulu sekitar 30 Gram kopi, serta sedikit air panas, kemudian didiamkan 30 detik untuk mengangkat unsur CO2, agar jika diminum tidak bikin kembung.

Kini Andik sudah bisa merasakan panen ilmu baristanya. Pasalnya, sehari ia bisa beromzet 400 sampai 600 ribu. Padahal ia hanya menjual satu cup kopinya 5 ribu rupiah. Itu pun ia hanya gelar lapak pada Selasa, dan Sabtu Minggu saja. Namun ia imbangi dengan menjual pula kopi bubuk yang dikemas cantik.

Dalam kemasan tersebut, dicantumkan semua mengenai informasi daerah ketinggian tanaman, asal penanaman, dan juga tanggal penggorengan.

Sambil menjual, Andik pun getol mengedukasi masyarakat. Bahwa di negara yang kaya sumber daya alam ini, memiliki pula berbagai jenis kopi nusantara. Seperti kopi Malangan, seperti kopi Arjuno, kopi Gunung Kawi, kopi Dampit, Sumbermanjing. Selain itu ada juga kopi Bali, kopi Flores, kopi Toraja, kopi Aceh maupun kopi Medan.

“Hampir tiap pulau di Indonesia ada jenis kopinya. Semuanya punya karakteristik taste rasa masing-masing. Saya pun ingin memperkenalkan semua,” pungkasnya. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry