Bupati Magetan Suprawoto (Dok)

MAGETAN | duta.co – Kelangkaan masker dan mahalnya harga masker di Hongkong dan Taiwan sejak mewabahnya virus corona, membuat Bupati Magetan Suprawoto terketuk. Bahkan, ia langsung memerintahkan kontak dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Hongkong dan BMI di Taiwan.

“Saya usai membaca berita anda (duta.co), meminta jajaran terkait untuk mencari data BMI asal Kabupaten Magetan ada di Hongkong dan Taiwan. Hasilnya, ada sebanyak 3.000 lebih BMI, lalu jajaran terkait saya minta siap mengirim masker,” ujar Suprawoto, Minggu (16/2/2020).

Ia mengatakan setelah dilakukan pengecekan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) siap mengirim sebanyak 20 ribu masker, rencana dikirimi besuk (Senin, 17/2/2020). Pengiriman ke Hongkong dikoordinasikan dengan Konjen RI, sedangkan untuk Taiwan melalui BMI.

Menurutnya hasil pengecekan, masker itu siap dikirim, diharapkan dapat membantu kebutuhan masker bagi para BMI. “Info dari sejumlah BMI di Hongkong, membenarkan kelangkaan masker itu. Masker susah didapat,” ujar Suprawoto lagi.

Tertipu

Sebelumnya, BMI asal Kota/Kabupaten Madiun, bekerja di Hongkong, membutuhkan bantuan masker dari Pemkot atau Pemkab Madiun. Sebab, berupaya beli secara online di Indonesia, acapkali tertipu dari pesanan tidak sesuai difoto dan dikirim karton saja.

Koordinator BMI asal Kota/Kabupaten Madiun Eka Susanti mengatakan akibat merebaknya virus corona, paling urgent saat ini adalah kebutuhan masker. Namun harga masker di Hongkong, naik hingga 5 kali lipat.

“Sebelum ada wabah virus corona, harga per 50 buah antara HKD 30-40. Tapi sekarang dijual HKD 200. Itupun sulit didapat atau langka,” ujar Eka Susanti, asal Desa Sukosari RT 16 RW 05 Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, bekerja di kawasan Kowloon, Hongkong.

Lalu, bersama rekan-rekan BMI melakukan kontak dengan penjual masker online di Indonesia. “Hasilnya, tertipu dari barang tidak sesuai gambar, diminta bayar DP hingga dikirimi paketan berisi potongan kardus. Teganya, sesama anak bangsa menipu, saat musibah,” ujarnya lagi.

Keluhan BMI berbagai upaya melalui media sosial hingga wartawan, baru direspon, BMI asal Kabupaten Ponorogo melaporkan dapat kiriman paket 30 ribu masker. Kiriman paket dari Pemkab Ponorogo dikirimi Senin (10/2/2020) lalu. (ags)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry