SIAP JUAL: Para petani durian Desa Kronto, Lumbang menjajakan hasil panen duriannya. Tahun ini, petani durian mengalami kerugian karena banyak bunga rontok. (duta.co/ABDUL AZIZ)

PASURUAN  | duta.co- Para petani durian khususnya yang berada di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, rata-rata mengalami kerugian yang cukup besar di saat musim panen tahun ini. Petani di lawasan Desa Kronto, Kecamatan Lumbang ini, mengakui hasil panennya merosot drastis akibat hujan yang terjadi di wilayah Pasuruan sejak bulan Desember 2016 – bulan Februari lalu, Sehingga durian banyak yang tidak berbuah.

Hasil panen durian tidak seperti biasanya. Satu kebun biasanya menghasilkan durian sekitar 2.000 buah di setiap musim durian. Namun, tahun ini, hasil panennya hanya maksimal sekitar 1.200 buah. “Persoalannya yang utama yakni karena musim hujan yang sering terjadi menjelang musim panen tahun ini, “ucap salah satu petani durian asal Desa Kronto, M Rozi saat ditemui di festival durian Pandaan, Jumat (17/3) sore

Ia menjelaskan, sebenarnya tahun ini, hasil panen normal. Sebab, bulan Desember lalu, hampir semua pohon berbunga dan bunganya pun sangat luar biasa lebatnya. Akibat hujan disertai angin, tentunya bunganya rontok dan berjatuhan, sehingga pohonnya tak berbuah.

“Rontoknya bunga jadi faktor utama pula. Kami hanya bisa pasrah saja dengan kondisi alam dengan lamanya musim hujan. Mau bagaimana lagi, ini sudah faktor cuaca, “urainya.

Menurutnya, setiap panen, biasanya mendapatkan keuntungan hampir Rp 70 juta. Untuk tahun ini, hasilnya merosot menjadi Rp 50 juta.

“Selain itu, rasanya juga sedikit kurang manis dan ukuran buahnya tidak sebagus saat pada musim panas seperti tahun-tahun lalu. Selain itu, juga berpengaruh pohonnya kurang produktif. Biasanya kalau normal bisa berbuah hingga mencapai 20 buah, kini hanya 4 – 5 buah saja, “jelasnya.

Camat Lumbang, M Agus Mashadi mengatakan, di tempatnya, ada tiga kelompok tani durian. Ketiga kelompok ini juga mengeluhkan hal yang sama. Ia sudah melaporkan kondisi ini ke Dinas Pertanian dan sudah ada beberapa upaya untuk pencegahan ini.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar tahun depan tidak gagal panen, sehingga para petani tak merugi lagi. Apapun caranya yang penting bisa panen dan kualitasnya maksimal,” bebernya.

Durian Kronto ini sudah dikenal oleh masyarakat luas, khususnya Kabupaten dan Kota Pasuruan. Di lereng pegunungan Bromo ini, terdapat ribuan pohon durian yang selama puluhan tahun menjadi mata pencaharian para petani setempat. Diantaranya durian Karim, Kasmin dan Laron. Durian-durian tersebut sudah dipamerkan dalam festival durian Khas Kabupaten Pasuruan, komplek Masjid Cheng Hoo, Pandaan, pada tanggal 17-19 Maret ini. (dul)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry