SEMARANG | duta.co  –  Ketulusan seseorang akan tampak dan disadari manakala telah tiada. Banser yang tulus telah berpulang, kembali dalam pangkuan pertiwi bersama jasa-jasa dan iringan doa. Demikianlah fenomena yang ada dalam pemakaman Muhammad Adib, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jrakah Ngaliyan Kota Semarang, Kamis (16/08). Kepala Satuan Koordinasi (Kasatkorcab) Banser Kota Semarang, Suharmanto mengungkapkan bahwa adib merupakan sosok yang luar biasa. Ikhlas mengabdi dalam hidupnya di kesatuan Banser Kota Semarang.

“Adib itu orangnya lugu, selalu ceria, dan menyenangkan,” kata Suharmanto saat melakukan takziyah di kediaman Adib Jrakah, Ngaliyan, Kota Semarang, “semua orang di Banser mengakui kinerjanya luar biasa,” lanjutnya, “hampir semua tugas dilaksanakan di mana pun tempatnya tanpa mengeluh,” imbuhnya mengenang.

Suharmanto yang hadir bersama beberapa Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor seKota Semarang menegaskan bahwa Adib sebagai pribadi yang baik. Doa dari semua sahabat, kata dia, selalu untuknya. Kami banyak melalui suka maupun duka berjuang bersama. Semua jasa dan segala bentuk kebaikannya akan selalu terukir di sanubari Banser Semarang.

Misbachul Munir, anggota Satkorcab Banser Kota Semarang merupakan saksi lain atas kebaikan Adib, “Almarhum memang pribadi yang luar biasa, ikhlas dalam tugas, dan tidak kenal lelah,” ungkap Munir

Kehilangan Kader Tulus

Salah satu kenangannya bersama Adib, saat mempersiapkan Pendidikan latihan dasar (Diklatsar) Banser di Kecamatan Gunungpati. Adib berjuang dalam mensukseskan kegiatan tersebut tanpa kenal lelah, meski harus dalam kondisi basah kuyup kehujanan, semangat dan keceriaannya tak pernah luntur. Menurutnya, Adib personil yang tidak mau terpengaruh dengan isu politik dan tulus dalam khidmah (mengabdi-red) bagi NU.

Adib, merupakan salah satu anggota Banser yang selalu siap bertindak, tidak pernah nimbrung ketika ada beda pendapat. Siapa pun pimpinannya, dia siap mengabdi demi Negara dan Ulama.

Diterangkan, almarhum meninggal di usia 40 tahun, sejak dikabarkan meninggal, semalaman rombongan Banser datang silih berganti datang mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarganya, dan mendo’akan agar arwahnya mendapatkan tempat yang layak sebagai santri KH Hasyim Asy’ari dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta hikmah dari musibah tersebut. Selamat jalan, segala suka, ceria dan perjuangan yang tak terlupakan dan tak bisa kami balas akan selalu terkenang. (Qie)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry