GRESIK | duta.co – Sebanyak 360 TPS (tempat pemungutan suara) masuk kategori rawan dalam pemilihan umum (Pemilu) di Kabupaten Gresik.
Untuk itu, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro meminta kepada seluruh partai politik (parpol), badan pengawas pemilu (Bawaslu) dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Sehingga, segala bentuk potensi kerawanan harus bisa diantisipasi bersama sesuai tugas dan kewenangan.
“Indeks kerawanan pemilu yang pernah disampaikan oleh Bawaslu Gresik dalam acara kordinasi Operasi Mantab Brata Semeru, ada 360 TPS yang masuk kategori rawan. Ini harus menjadi perhatian bersama. Jangan sampai terulang, kemudian menimbulkan kegaduhan dalam penyelenggaraan pemilu,” pintanya sebelum penandatanganan deklarasi pemilu damai bertajuk menang terhormat, kalah bermartabat yang berlangsung Minggu (23/9/2018).
Sementara itu, Ketua Bawaslu Gresik Maslukhin Musda mengajak peserta pemilu untuk melakukan pengawasan bersama seluruh tahapan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu agar profesional dan berintegritas.
“Kami mengajak peserta pemilu untuk berkontestasi sesuai aturan perundang- undangan yang berlaku agar terwujud pemilu damai. Selain itu, kami meminta untuk mengawasi bersama seluruh tahapan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu. Sehingga penyelenggara bisa benar- benar profesional dan berintegritas,”cetus dia.
Sedangkan Kepala Kesbangpol Gresik Khoirul Anam meminta seluruh elemen berkordinasi jika menemukan problem di lapangan pada pelaksanaan pemilu. Sehingga bisa mendeteksi dini seluruh potensi tindak kerawanan.
“ASN (aparatur sipil negeri) harus netral dalam pemilu ini,” tegasnya.
Sebelum penandatangan pemilu damai, Bawaslu, Polres Gresik, Kesbangpol dan semua parpol peserta Pemilu 2019, bersama-sama olahraga dengan senam awas di depan wahana ekpresi dan prestasi (WEP) KRT Poeponegoro. Sedangkan deklarasi berlangsung di salah satu hotel yang tak jauh dari lokasi senam itu. (pii)