Dekan FK Unair memasangkan rompi kepada mahasiswa yang akan bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat disaksikan Ketua Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Nalendra Djaya Iswara di Aula FK Unair, Jumat (7/8/2020). DUTA/endang

SURABAYA  | duta.co – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) akan turun ke masyarakat khususnya pasar tradisional.

Mereka akan menjalankan program Sapa Warga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di Surabaya Raya.

Sapa Warga ini mulai digelar pada Sabtu (8/8/2020). Seremonial pelepasan dilakukan Dekan FK Unair, Prof Dr dr Soetojo, SpU(K) disaksikan Ketua Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Nalendra Djaya Iswara di Aula FK Unair, Jumat (7/8/2020).

Sapa Warga ini digelar karena sejak PSBB dilonggarkan, banyak masyarakat awan yang mulai meremehkan protokol kesehatan. Banyak pedagang pasar yang enggan memakai masker dan mencuci tangan bahkan menjaga jarak dengan berbagai tujuan.

Ketua Panitia Sapa Warga, Reyhana Khansa Mawardi mengatakan program ini akan digelar selama sebulan setiap Sabtu. Mereka akan dibagi empat tim di mana setiap tim beranggotakan lima hingga enam mahasiswa.

Ada empat pasar yang menjadi fokus mereka. Yakni Pucang Anom, Kembang, Gayungsari dan Wonokromo.

“Setiap Sabtu kami akan kunjungi mereka. Dan akan kami ulangi setiap Sabtu selama sebulan atau empat minggu. Tujuannya agar ada perubahan prilaku dari yang semula tidak mau bermasker menjadi mau,” jelas Kansha.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) FK Unair, Januar Rizqi Kusuma Putra mengaku mendukung penuh aksi ini.

“Ini sebagai sebuah intervensi buat masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Juga sebagai sebuah bentuk untuk meringankan beban kerja para senior yang bertugas di ruang isolasi,” jelasnya.

Dekan FK Unair, Prof Soetojo mengaku mendukung penuh aksi yang dilakukan mahasiswanya itu. Karena ini adalah aksi untuk mengatasi masalah Covid-19 di hulu.

“Sementara di hilir petugas kesehatan yang bertugas menanganinya. Tapi kalau ingin kasus ini cepat selesai dan tidak ada kasus baru maka yang di hulu ini yang harus ditangani,” tuturnya.

Dr Nalendra yang selama ini ditugasi Mabes TNI AL untuk menangani kasus Covid-19 di Jatim mengatakan aksi mahasiswa FK Unair ini memang diperlukan. Mengingat kasus ovid-19 masih di Jatim masih sangat tinggi.

Nalendra yang juga sebagai penanggungjawab RS Lapangan di Indrapura Surabaya ini mengatakan saat ini kasus kesakitan di Jatim masih tertinggi di Indonesia.

Walaupun angka kematian dua minggu terakhir turun 0,02 persen dan angka kesembuhan meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya.

“Menekan angka kesakitan ini penting. Agar tidak ada lagi pasien-pasien baru. Salah satunya ya mengedukasi masyarakat agar memenuhi protokol kesehatan,” tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry