Arif Witanto Ketua DKR Jatim : Kediri Belum Bebas Pasung

280
PASUNG : Arif Witanto, Ketua DKR Jatim (kaos hitam) saat bertemu Gubernur Hj. Khofifah Indar Parawansa (Nanang Priyo/duta.co)

KEDIRI|duta.co, Pernyataan tegas disampaikan Arif Witanto, Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur disela-sela acara kunjungan Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan jari kepada Wiji Fitriani.

Kini dikenal sebagai gadis pemakan jari, bertempat tinggal di Desa Ngadi Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. “Bahwa Kediri belum bebas pasung, masih ada korban ODGJ yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi,” ungkapnya.

Perhatian khusus diberikan para relawan kesehatan tergabung dalam DKR telah lama berdiri, Kang Arif pun berharap uluran tangan pemerintah melalui Dinas Kesehatan, rumah sakit atau puskesmas untuk memberikan pelayanan prioritas dengan sepenuh hati.

“Seperti kasus Mbak Wiji, hingga memakan jari-jarinya, kami terus melakukan pendampingan hingga kemudian menjadi viral dan mendapat perhatian khusus dari ibu gubernur,” ungkapnya.

Meski pihak pemerintah daerah melalui Puskesmas Mojo mengklaim telah memberikan pelayanan medis, menurutnya, tidak sesuai fakta di lapangan. Kemudian dirinya tidak ingin memperdebatkan hal tersebut.

“Masyarakat umum sudah tahu bagaimana kualitas pelayanan kesehatan khususnya bagi warga kurang mampu. Terlihat bekerja saat ada pimpinan atau permasalahan di lingkungan kerjanya,” terangnya.

Terkait pasien pasung, Kang Arif mengaku belum berani menyampaikan secara detail, namun dirinya sudah menemui korban beserta keluarganya di wilayah Kecamatan Puncu.

“Mohon waktu, namun yang pasti masih ada di Kediri, pasien ODGJ yang dipasung oleh keluarganya,” jelas Kang Arif. Dia pun berharap kerjasama yang baik pemerintah daerah serta pihak terkait atas permasalahan pelayanan kesehatan. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry