Dosen ilmu sosial dan politik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG-Surabaya), Dr Moh Mukhrojin, MSi (kiri) dan Dr Hamim yang sering terlibat dalam diskusi politisi santri. (FT/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Dosen ilmu sosial dan politik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG-Surabaya), Dr  Moh Mukhrojin, MSi, memuji langkah Presiden PKS, Ahmad Syaikhu  yang melakukan road show dengan aksi beli garam dan cabai petani Madura.

“Ini langkah tepat. Partai harus begitu. Cepat tanggap terhadap nasib rakyat. Hari ini, petani garam dan cabai di Madura kelimpungan. Mereka dihajar habis importir sehingga barangnya sulit terjual. Kalau pun bisa, dengan harganya sangat murah. Jangankan menghitung untung, balik modal saja syukur,” tegas Dr  Mukhrojin yang juga Pengasuh Pesantren Bismar Almustaqim, Surabaya kepada duta.co, Sabtu (25/9/2021).

Pikul Amanah

Menurut Mukhrojin, kepekaan partai menjadi ukuran, apakah aspirasi kita sebagai rakyat, ini tersalurkan. Atau hanya sekedar untuk bancakan menjelang Pemilu. “Ini harus menjadi pelajaran bagi rakyat banyak, bahwa, politik uang menjelang pemilu itu, tidak memiliki arti setelahnya,” urainya.

Masih menurut lelaki asal Banyuwangi ini, ke depan pemilih parpol akan selektif. Bahkan track record partai akan menjadi bahasan serius. “Kesadaran kolektif sudah ada. Ini tantangan bagi politisi santri. Mereka tidak bisa hanya mengandalkan jalur primordial, pun tidak efektif menggunakan jalur uang. Rakyat akan memutar track record (rekam jejak red) partai,” tegasnya.

Kedatangan Presiden PKS, jelasnya, bakal memiliki dampak yang signifikan. Apalagi di Jawa Timur, khususnya Madura, partai ini semakin dilirik oleh masyarakat luas. “Selama ini orang masih berpikir bahwa PKS itu partai Islam radikal. Tetapi, belakangan, tidak demikian. Ini menarik untuk dicermati,” tambahnya.

Sebagai dosen politik Islam, Dr  Mukhrojin mengaku tertarik untuk mencermati sejauhmana gerak langkah politisi santri. “Politisi santri tidak hanya ada partai Islam, seperti PKS. Banyak parpol nasionalis yang ‘dihuni’ politisi santri. Ini menarik, sejauh mana mereka peduli terhadap umat, sejauh mana mereka bisa membawa amanah pemilih,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry